Imam Khomeini adalah seorang ulama yang produktif menulis. Beliau dikenal karena keluasan ilmunya, disamping ahli hukum Islam, beliau juga menguasai ilmu filsafat Islam, politik, hadist, tafsir, dan tasawuf secara baik. Baliaulah pendiri Waliyah al-Faqih dan pencetus revolusi Islam di Iran yang telah menumbangkan rezim tiran yang berkuasa saat itu.
Orang dekatnya mengenal beliau sebagai orang yang sangat sederhana. Seorang ulama dari Indonesia pernah berkunjung ke rumah beliau dan mengatakan bahwa rumah sang Imam seperti “Jedhing” (dlm bahasa jawa kamar mandi).
Beliau juga dikenal orang yang zuhud kepada dunia. Beliau hanya makan roti kering sehari-hari, dan dikenal sangat mencintai rakyatnya.
Istri sang Imam pernah mengisahkan kehidupan sehari-hari :
“Sang Imam biasa tidur jam sembilan malam dan bangun jam dua dini hari unuk melakukan sholat tahajud dan dilanjutkan dengan sholat sunah hingga menjelang shubuh. Paginya beliau sarapan bersama keluarga lalu beliau pergi kekamarnya untuk mendengarkan berita dan membaca koran."
Jam sepuluh pagi, beliau biasanya menerima tamu para pejabat negara dan tamu lainya hingga tiba waktu sholat dhuhur. Kemudian berjalan kaki kira-kira satu jam.
“Sejak awal menikah denganku, beliau tidak pernah menyuruhku mengambilkan sesuatu. Baliau selalu memaksa dirinya sendiri utnuk mempersiapkan sendiri segala sesuatu yang dibututuhkannya seperti mampersiapkan makan, minum dan mencuci gelas dan mengembalikan ketempatnya."
:”suaitu saat, beliau berada dalam suatu pertemuan dengan para pejabat negara, tiba-tiba beliau menyadari bahwa ada sebuah lampu yang (tidak diperlukan) menyala dikamar sebelah, lalu beliau langsung bangkit untuk mematikannya."
“Pada keksempatan lain, ada orang melihat beliau memisahkan selembar kertas tissue yang terdiri dari dua lapis, Katika salah seorang yang hadir memintanya untuk menggunakan dua-duanya beliau, menjawab “saya hanya membutuhkan selapis”
“Beliau menyukai kesederhanaan. Dan tidak makan dari beberapa makanan sekaligus, Beliau juga sangat menghargai perempuan. contohnya, ketika pada cucunya mengunjunginya, beliau tak lupa ntuk meyuruh mereka pertama kali untuk menemui neneknya dan mencium tanganya."
Dirumah sang Imam tidak ada pembantu, para tamu biasanya dilayaninya keluarga sendiri. Biasanya kedua anak perempuannya yang melayani tamunya dan tidak mengijinkan ibunya untuk melakukan apa-apa, hanya demi membuat hidup sang ibu senyaman mungkin.
Imam Khomeini dalam kitabnya Syarh Arhain Hadistan menasehati kita :
“Manusia tumbuh dewasa dengan kecintaan kepada harta, kekayaan dan perhiasan dunia. Kecintaan ini lalu menimbulkan bekas dalam hatinya, lama-lama bekas itu menjadi sumber bagi banyak sumber keburukan akhlak dan penyimpangan agama. Karena itu beliau meniadakan atau memperkecil rasa cinta dunia ini melalui shodaqoh dan sikap mendahulukan orang lain. Dengan demikian kita akan dapat meraih pintu makrifat ilahiah, alam gaib dan kita akan meraih watak mulia . Jadi salah satu rahasia shodaqoh adalah untuk menjebol keterikatan jiwa kita kepada dunia." subhanalloh,,
dikutip dari http://donkissotes.blogspot.com/2009/07/perempuan-kaya-dan-sedekahnya-tukang.html
0 komentar:
Posting Komentar