CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 19 Desember 2009

Hargai apa yang kita miliki

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.


Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

"It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba ANDA bayangkan sejenak....

......ANDA menjadi seorang yang buta
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
tersebut. Jangan biarkan diri ANDA melihat
atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu ANDA tidak bisa
melihat indahnya dunia, ANDAl tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan ANDA tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana ANDA? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba ANDA renungkan, bagaimana orang yang
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Read More......

Sabtu, 12 Desember 2009

RAHASIA SEDEKAH

Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik praktik sedekah.

Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku.

Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:


A. Rahasia sedekah: Kematian

Rasulullah saw bersabda:

“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:


Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki

Rasulullah saw bersabda:

“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)


C. Rahasia sedekah: Bahaya

Rasulullah saw bersabda:

“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala.” (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)


D. Rahasia sedekah: Keimanan

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

E. Rahasia sedekah: Perang Uhud

Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:

“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)


F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

. Rahasia sedekah: Merubah Takdir

Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):

“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)


J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):

“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

K. Sedekah itu mensucikan jiwa

Allah Ta`ala berfirman:

”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)


Matematika Dasar Sedekah

Menurut Yusuf Mansyur, seorang ustadz yang memopulerkan bahasan rahasia sedekah, sedekah mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang diuraikan sebagai berikut:

Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 – 1 = 19

Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700X lipat.

Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa:

10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:

10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Sedekah 2.5 % Tidaklah Cukup

Dengan infak 2,5% yang biasa kita berikan, jika kita telaah lebih jauh ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

Misalnya, seorang karyawan yang mempunya gaji 1 juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta, kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 – 25.000 = 975.000.

Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.

Jadi, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1 juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar 2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.

Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah: 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.

Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000.

Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia hanya butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya.

Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan Shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-teranganan sebelum datang hari ( kiamat ) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS Ibrahim: 31)

DIKUTIP DARI http://www.anneahira.com/ibadah/rahasia-sedekah.htm

Read More......

Kamis, 10 Desember 2009

Elang dan Nabi Sulaiman

Pada suatu hari, ada seekor burung elang datang menghadap Nabi sulaiman As. Ia melaporkan sebuah peristiwa yang baru dialaminya, seraya berkata: "Ya Sulaiman, Fulan memiliki sebatang pohon, dan pada pohon itulah saya beranak. Namun, betapa sakitnya hati saya karena pemilik pohon itu begitu tega merenggut semua anak-anaku.! ".


Mendengar pengaduan burung elang itu, Nabi Sulaiman As segera menemui pemilik pohon dan melarangnya mengambil anak burung elang itu lagi. Selain itu baginda Nabi Sulaiman As juga menemui dua setan seraya bersabda kepada keduanya:"Hai setan, kalian berdua saya perintahkan, apabila suatu saat nanti orang ini mengambil anak burung elang lagi, maka tangkaplah dia lalu potonglah tubuhnya menjadi dua bagian. Yang satu kau lemparkan ke ujung timur dan bagian yang lain kau lemparkan ke ujung barat."
Waktupun terus berjalan, hingga pemilik pohon itu lupa akan larangan Nabi Sulaiman As. Maka ketika ia memanjat pohon itu dan menemukan anak-anak burung elang lagi, langsung saja dia ambil semuanya. Kebetulan, sebelum memanjat pohon itu, ia habis mendermakan sepotong roti kepada seseorang yang sangat membutuhkan.
Melihat kenyataan itu, burung elang segera menghadap Nabi Sulaimanh As dan melaporkan kejadian yang menimpa dirinya. Maka, beliau memanggil dua setan yang pernah diserahi tugas olehnya, dengan maksud hendak memberikan hukuman kepada kedua setan itu karena tidak melaksanakan perintahnya tadi.
Begitu kedua setan tadi menghadap beliau, maka beliau menanyakan kepada keduanya, "Hai setan, mengapa kalian berdua tidak melaksanakan apa yang telah kuperintahkan kepada kalian waktu itu,?.`Kedua setan itu menjawab, " Ya Khalilullah, ketika ia hendak memanjat pohon itu, kami berdua telah siap untuk menangkapnya. Akan tetapi, karena sebelum itu dia mendermakan sepotiong rati kepada seorang yang sangat membutuhkan, maka Alloh menolong orang itu dengan mengutus dua malaikat untuk menangkap kami berdua. Saya dilemparkan ke ujung timur dan temanku dilemparkan ke ujung barat. Akhirnya usaha kami berdua gagal gara-gara sedekahnya."

dikutip dari http://donkissotes.blogspot.com/2009/07/perempuan-kaya-dan-sedekahnya-tukang.html

Read More......

Cara Sedekah Imam Khomeini

Imam Khomeini adalah seorang ulama yang produktif menulis. Beliau dikenal karena keluasan ilmunya, disamping ahli hukum Islam, beliau juga menguasai ilmu filsafat Islam, politik, hadist, tafsir, dan tasawuf secara baik. Baliaulah pendiri Waliyah al-Faqih dan pencetus revolusi Islam di Iran yang telah menumbangkan rezim tiran yang berkuasa saat itu.


Orang dekatnya mengenal beliau sebagai orang yang sangat sederhana. Seorang ulama dari Indonesia pernah berkunjung ke rumah beliau dan mengatakan bahwa rumah sang Imam seperti “Jedhing” (dlm bahasa jawa kamar mandi).
Beliau juga dikenal orang yang zuhud kepada dunia. Beliau hanya makan roti kering sehari-hari, dan dikenal sangat mencintai rakyatnya.
Istri sang Imam pernah mengisahkan kehidupan sehari-hari :
“Sang Imam biasa tidur jam sembilan malam dan bangun jam dua dini hari unuk melakukan sholat tahajud dan dilanjutkan dengan sholat sunah hingga menjelang shubuh. Paginya beliau sarapan bersama keluarga lalu beliau pergi kekamarnya untuk mendengarkan berita dan membaca koran."
Jam sepuluh pagi, beliau biasanya menerima tamu para pejabat negara dan tamu lainya hingga tiba waktu sholat dhuhur. Kemudian berjalan kaki kira-kira satu jam.
“Sejak awal menikah denganku, beliau tidak pernah menyuruhku mengambilkan sesuatu. Baliau selalu memaksa dirinya sendiri utnuk mempersiapkan sendiri segala sesuatu yang dibututuhkannya seperti mampersiapkan makan, minum dan mencuci gelas dan mengembalikan ketempatnya."
:”suaitu saat, beliau berada dalam suatu pertemuan dengan para pejabat negara, tiba-tiba beliau menyadari bahwa ada sebuah lampu yang (tidak diperlukan) menyala dikamar sebelah, lalu beliau langsung bangkit untuk mematikannya."
“Pada keksempatan lain, ada orang melihat beliau memisahkan selembar kertas tissue yang terdiri dari dua lapis, Katika salah seorang yang hadir memintanya untuk menggunakan dua-duanya beliau, menjawab “saya hanya membutuhkan selapis”
“Beliau menyukai kesederhanaan. Dan tidak makan dari beberapa makanan sekaligus, Beliau juga sangat menghargai perempuan. contohnya, ketika pada cucunya mengunjunginya, beliau tak lupa ntuk meyuruh mereka pertama kali untuk menemui neneknya dan mencium tanganya."
Dirumah sang Imam tidak ada pembantu, para tamu biasanya dilayaninya keluarga sendiri. Biasanya kedua anak perempuannya yang melayani tamunya dan tidak mengijinkan ibunya untuk melakukan apa-apa, hanya demi membuat hidup sang ibu senyaman mungkin.
Imam Khomeini dalam kitabnya Syarh Arhain Hadistan menasehati kita :
“Manusia tumbuh dewasa dengan kecintaan kepada harta, kekayaan dan perhiasan dunia. Kecintaan ini lalu menimbulkan bekas dalam hatinya, lama-lama bekas itu menjadi sumber bagi banyak sumber keburukan akhlak dan penyimpangan agama. Karena itu beliau meniadakan atau memperkecil rasa cinta dunia ini melalui shodaqoh dan sikap mendahulukan orang lain. Dengan demikian kita akan dapat meraih pintu makrifat ilahiah, alam gaib dan kita akan meraih watak mulia . Jadi salah satu rahasia shodaqoh adalah untuk menjebol keterikatan jiwa kita kepada dunia." subhanalloh,,

dikutip dari http://donkissotes.blogspot.com/2009/07/perempuan-kaya-dan-sedekahnya-tukang.html

Read More......

Berguru pada Semut

Siapa yang tak tahu semut? Meski binatang yang satu ini kecil,Allah mengangkat derajat mereka begitu besar hingga allah menamakan salah satu surat dalam Al-Qur'an dengan nama mereka: an-Naml (semut)


Di tengah situasi pelik seperti sekarang ini, gaya hidup ala semut kiranya dapat menjadi pelajaran berharga buat kita: jujur dan tidak muluk-muluk. Lebih dari itu, kerjasama yang kuat sesama mereka pun dapat mengajarkan kita pada kekompakan dan kebersamaan dalam kehidupan.
Lihat saja, bagaimana ketika seekor semut mendapatkan seekor belalang. Sebagaimana diceritakan Ibnul Qayyim dalam kitabnya Syifa' al Alil bahwa semut yang secara fisik memiliki postur yang jauh lebih kecil dibanding belalang jelas tidak mungkin menggotong belalang secara sendirian.Sehingga seekor semut tadi pun kembali kesarangnya untuk minta tolong kepada teman-temannya. Kerena masih belum kuat juga, mereka memanggil teman-temannya yang lain. Bahkan menurut Ibnul Qayyim dalam kitabnya diatas, mereka memanggil temannya hingga tiga kali. Sehingga mereka datang dalam rombongan yang besar.
Selanjutnya, terlihatlah semut-semut dibelakangnya seperti benang hitam yang berdatangan untuk membantunya. Jika pun barang bawaan telah sampai kerumahnya, ia mengangkat dan meletakkan didalamnya.
Ketika Imam Ibnul Qayyim datang kepada gurunya, Imam Ibnu Taimiyah rahimullah, dia menceritakan kisah ini. Ibnu Taimiyah pun berkata padanya, "Sesungguhnya semut diciptakan Allah dengan watak jujur dan mencela kebohongan."
Lihat juga, bagaimana ketika sesuatu yang manis atau sisa-sisa makanan atau sepotong daging dibuang ketanah? Suatu pemandangan menakjubkan segera dapat kita lihat. Beberapa ekor semut nampak mendekat mengerubungi sisa-sisa makanan atau sepotong daging tadi.
Kedatangan beberapa ekor semut itu, dalam rangka mensurvei dan mandeteksi dimana tempat makanan berada. Setelah itu mereka berkumpul dan membawa makanan tadi kesarang mereka. Jadi, makanan yang telah mereka ketahui keberadaannya tidak lantas mereka nikmati sendiri.
Kalau misalnya kita melempar potongan makanan tadi dalam jumlah besar, rombongan semut-semut yang menggiringnya pun dalam jumlah besar. kalau anda melempar makanan dua kali lipat jumlahnya dari pembawanya, maka jumlah semut yang akan datang jumlahnya pun dua kali lipat dari jumlah yang pertama.
Apakah artinya? Yakni semut yang bertugas mensurvei makanan tersebut membantu pemimpinnya bahwa rejeki yang baru memerlukan tenaga sekian banyak semut untuk menggiringnya kesarang.
Andaikan semut yang bertugas mensurvei makanan tadi dibunuh, maka ada semut yang akan melarang semut- semut yang lain agar tidak mendatangi tempat tersebut. Karena semut yang selama ini memberi tahu yang lain akan bahaya mendatangi tempat itu dan mereka harus menjauh dari tempat tersebut. Maha besar Allah. Inilah, sebut Mutawally Sya'wawi dalam Kisah-kisah Hewan dalam Al-Qur'an (terj.), naluri yang diberikan Allah kepada setiap makhluknya.
Bahwa senut memiliki naluri dan bahkan ketajaman indera juga disebut M.Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah-nya. Semut, jelas tafsir itu, merupakan jenis hewan yang bermasyarakat dan berkelompok. Hewan ini memiliki keunikan antara lain ketajaman indera dan sikapnya yang sangat hati-hati. Tidak hanya itu. Setali tiga uang dengan ketajaman inderanya, semut juga disebut-sebut sebagai hewan yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Bayangkan bagaimana ketika ia melakukan kegiatan bersama misalnya membangun "jalan-jalan panjang." Pekerjaan yang secara kasat mata itu cukup berat, mengingat fisiknya yang kecil, nyatanya "jalan-jalan panjang" itu dapat mereka selesaikan dengan apik. Kerja kerasnya yang tak mudah menyerah disertai kesabaran dan ketabahan serta kekompakannya berhasil membangun "jalan-jalan panjang" sebagai tempat berlindungnya. Bahkan mereka harus mengerjakan itu sepanjang hari dan malam, kecuali malam-malam gelap mengingat bulan tidak memancarkan sinarnya.
Tak berlebihan jika sementara ilmuwan yang membahas kehidupan semut, seperti ditulis Mutawally Sya'rawi,berkata, "ini merupakan suatu keajaiban dimana anda akan menemukan dalam sarang semut beberapa biji-bijian yang telah terbalah-belah."
Betapa semut mampu memikul beban yang jauh lebih besar dari badannya. Hampir seluruh anggota tubuhnya dapat mereka manfaatkan dengan baik. Lihat saja, ketika dia merasa berat membawa dengan mulutnya,dia akan menggerakkan barang itu dengan dorongan kaki belakang dan mengangkatnya dengan lengannya.
Begitu juga ketika sebitir biji-bijian yang mereka akan simpan dilubanginya terlebih dahulu, serta dipecahkannya bila terlalu besar. Makanan yang basah mereka keluarkan agar dapat diterpa sinar matahari sehingga kering kembali. Kelompok-kelompok semut menentukan waktu-waktu tertentu untuk bertemu dan saling tukar makanan.
"Jika satu biji terbelah, maka tidak akan bisa tumbuh. Mereka (pakar tersebut) menemukan ada satu biji yang dibelah empat yaitu biji ketumbar. Kalau biji ketumbar ini dibelah dua, maka setiap bagian masih bisa tumbuh, akan tetapi semut-semut tersebut membelah biji ketumbar menjadi empat bagian agar bisa tumbuh. Karena jika biji tersebut tumbuh, maka ia akan menutup sarang mereka. Oleh sebab itulah semut menyimpan biji-bijian tersebut sampai mereka masih bisa memakannya pada saat musim dingin tiba. Maha Suci Allah yang telah memberikan pengetahuan ini pada semut-semut tersebut," tambah sang ilmuwan tadi.
Para ilmuwan juga menemukan di depan sebagian sarang-sarang semut ada sesuatu yang putih dan kecil-kecil. Setelah diteliti lebih jauh, para ilmuwan tersebut mengetahui bahwa sesuatu tersebut adalah benih-benih tanaman yang akan tumbuh yang dikeluarkan oleh semut-semut dan membuangnya didepan sarang-sarang supaya tidak tumbuh didalam sarang. Sebab akan menyebabkan kelembaban dan merusak sarang mereka.
Binatang-binatang ini dan lainnya adalah termasuk umat seperti kita manusia yang mempunyai peraturan hidup,bahasa, mata pencaharian dan lain-lain.
Keunikan lain semut adalah sebagaimana disebut dalam Tafsir al-mishbah, kebiasaannya menguburkan anggotanya yang mati. itu merupakan sebagian keistimewaan semut yang terungkap melalui pengamatan ilmuwan.
Alangkah indahnya apabila manusia-manusia di dunia ini mempunyai tingkah laku dan hati seperti semut. Konon semut juga merupakan salah satu binatang yang paling banyak dzikirnya kepada yang Maha Kuasa, cuma dzikir semut manusia tidak bisa memahaminya. Saya jadi teringat pesan Ibu-ku, bahwa kalau kesal/tidak suka dengan semut karena memakan atau menganggu makanan/minuman kita jangalah langsung dibunuh tapi kasihlah dia dengan makanan kecil atau gula yang terpisah tempatnya dari makanan kita, sehingga semut-semut tadi akan terkonsentrasi di makanan baru dan jangan sekali-kali kamu siram sarangnya dengan minyak tanah atau bahan cair mematikan lainnya karena di sarangnya pula semu-semut tersebut memberi makanan anak-anaknya. Subhanalloh..........

Read More......

Semangkuk Bakmi Panas

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.


Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“Tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi!, tetapi ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Bagaimanapun kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita.
Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses
Alami yang biasa saja; tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah
Hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir.
Apakah kita mau menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua kita?

Read More......

Kamis, 03 Desember 2009

Formula Rahasia Berpikir Positif

Ubahlah cara berpikir Anda, maka Anda akan dapat mengubah kehidupan Anda, begitu kata pepatah. Pepatah ini juga sudah banyak dijadikan judul buku dan judul artikel.

Nah, jika Anda ingin memiliki kehidupan yang sukses dan berbahagia, berpikirlah sukses dan bahagia. Intinya, berpikirlah positif. Bagaimana caranya? Simak formula rahasia berpikir positif berikut.


Kekuatan Berpikir Positif

Mengapa kita harus berpikir positif? Mungkin hal ini tidak lagi rahasia. Kita perlu berpikir positif agar mendapatkan hasil yang positif? Mengapa bisa demikian?

Melihat Positif.
Bepikir positif membuat kita fokus pada hal-hal yang positif. Seperti juga pengalaman masa kecil penulis ketika menghilangkan kejenuhan dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Bersama anak-anak lain di dalam mobil, kami berlomba menemukan mobil berwarna merah. Siapa yang terlebih dulu melihat mobil merah, ia bisa menepuk punggung lawannya. Yang menang adalah yang paling banyak menepuk punggung lawannya.

Ternyata sepanjang jalan, banyak sekali ditemui mobil warna merah, sehingga kamipun tidak merasa bosan dan tak terasa sudah tiba di tempat tujuan. Pelajaran yang bisa diambil disini, jika kita berpikir positif, kita akan termotivasi untuk menemukan hal-hal yang positif dalam hidup ini.

Mungkin saja ada hal-hal lain yang tidak positif, walaupun hal itu harus kita alami juga, tetapi kita tidak akan putus asa, karena fokus perhatian kita jauh melampaui hal-hal yang negatif tersebut kepada hal-hal positif dibalik yang non-positif.

Berbicara Positif.
Coba perhatikan dua ucapan di bawah ini. Keduanya mengekspresikan ketidakhadiran pada sebuah acara pertemuan yang diusulkan.

"Maaf pak, besok saya tidak bisa ikut menghadiri pertemuan dengan Anda, karena sudah ada acara lain yang sudah terjadwal. Apakah pertemuan bisa kita jadwal ulang?"

"Pak, saya bisa menyediakan waktu khusus untuk pertemuan dengan bapak, pada hari Rabu atau Jum'at. Bagaimana dengan Bapak? Apakah bapak bisa bertemu hari Rabu atau Jum'at?"

Ucapan pertama terlihat lebih fokus pada diri sendiri, dan menomorduakan orang lain. Sedangkan ungkapan kedua terdengar lebih positif, karena lebih fokus perhatian pada lawan bicara, sehingga lawan bicara lebih merasa dihargai.

Hasilnya, tentunya lebih positif yang kedua. Jadi, dengan berpikir positif, kita juga terdorong untuk berbicara positif. Kita termotivasi untuk tulus menyampaikan dan mengekspresikan emosi positif kita pada orang-orang sekitar, sehingga merekapun merasa nyaman berada didekat kita karena terhibur dengan kata-kata positif tersebut.

Mendengar Positif.
Berpikir positif juga membantu kita untuk mensortir segala sesuatu yang kita dengar atau membantu kita menyimak segala sesuatu yang kita dengan dengan lebih positif.

Coba perhatikan dua komentar berikut mengenai sebuah kuliah yang baru saja dihadiri.
"Ah, kuliah tadi sama sekali tidak menyenangkan, tidak bermanfaat, dan membosankan."

"Kuliah tadi mengajarkan saya mengenai hal-hal penting untuk menjadi pembicara yang menarik."

Dengan berpikir positif, kita bisa melihat kesempatan dalam kesempitan, kita bisa menyimpulkan hal positif dari apapun yang kita dengar. Mendengarkan kritikan dan ejekan, bisa memotivasi kita untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri.

Mendengar pujian juga memotivasi kita untuk lebih meningkatkan diri. Mendengar penyampaian masalah, kita terpacu untuk melihat kesempatan emas dibalik masalah tersebut.

Bertindak positif.
Tentunya apa yang kita pikirkan itulah yang kita jalankan. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk pergi ke Surabaya, maka kita akan tiba di Surabaya. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, maka kita akan mengerahkan seluruh upaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan pekerjaan tersebut pasti akan terselesaikan.

Demikian pula jika kita memikirkan hal-hal yang positif, maka kita akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kita juga pasti akan mendapatkan hal-hal yang positif.

Seorang wanita yang berasal dari keluarga yang hidup kurang, sejak remaja ingin menjadi dokter, akhirnya karena ia berpikir ia bisa, berbagai kendala dan kegagalan bukan dianggap sebagai kegagalan, karena pikirannya melampaui kegagalan dan masalah, sehingga akhirnya iapun dapat meraih cita-citanya, walaupun ia harus melewati jalan dan perjuangan panjang untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Berpikir Kreatif.
Ternyata berpikir positif juga mendorong kita untuk berpikir alternatif. Karena fokus kita pada hal-hal yang positif, maka jika perjalanan kita terhalang oleh hal-hal yang non-positif, kita bisa berpikir panjang untuk memutar otak menemukan ide-ide baru, alternatif baru untuk melompati masalah atau tantangan yang menghadang.

Jadi, seperti kata pepatah, jika tidak ada rotan, akarpun jadi. Jika satu cara tidak bisa, pasti ada cara lain untuk sukses.

Formula Berpikir Positif

Setelah kita mengenal kekuatan berpikir positif, lalu bagaimana caranya kita mulai berpikir positif.

Self-Talk.
Rahasia yang pertama ini diungkapkan oleh Joel Chue, seorang penulis buku `Secrets to unlocking your real potentials. Menurut Joel, di awal hari, sebelum kita memulai berbagai kegiatan kita atau bahkan di hari sebelumnya, kita perlu berkata pada diri kita bahwa hari ini kita akan berpikir positif, bertindak positif, berkata positif, dan meraih hal-hal yang positif.

Lalu, kita putar `film kegiatan kita' di hari itu, dan mencoba mencari celah mengenai hal-hal positif apa yang bisa kita terapkan hari itu. Biasa menjadi luar biasa. Kalau rahasia yang satu ini sudah diungkapkan oleh Howard Schultz yang berhasil menjadikan kedai kopi biasa menjadi luar biasa, bahkan menjadi menggurita di seluruh dunia.

Jadi, jika Anda bosan dengan hal-hal yang biasa, coba jadikan luar biasa dengan cara yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda, sehingga hasilnya juga akan secara signifikan berbeda.

Melihat Kedepan.
Banyak orang yang menjadi putus asa karena mereka hanya memfokuskan pikiran dan pandangan mereka pada hal-hal yang berada di depan mata mereka saja. Mereka tidak mau menunggu atau mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapat pandangan yang berbeda, atau melihat dengan lebih luas, sehingga bisa melihat secara lebih lengkap apa yang sedang terjadi, bukan hanya apa yang berada di hadapan mereka.

Jika seorang buta hanya memegang ekor gajah yang kecil, maka ia berpikir bahwa yang dihadapannya adalah binatang kecil. Tetapi jika ia mau menganalisa dengan lebih menyeluruh, maka ia bisa menemukan bahwa yang ia hadapai adalah binatang yang besar, yang ada dihadapannya hanyalah sebagian kecil dari tubuh binatang tersebut, yaitu, ekornya yang kecil.

Demikian juga dengan kita. Seringkali kita terpana pada kesulitan kecil, kita tidak mau melihat `hadiah' dibalik kesulitan yang sudah menunggu kita.

dikutip dari http://www.blogcatalog.com/blog/kebahagiaan-terbesar-dalam-hidup

Read More......

9 jurus ampuh untuk berhenti berpikir negatif

sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hiduplah Pada Saat Ini

Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.


2. Katakan hal positif pada diri sendiri

Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif

Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri

Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif

Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah

Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi Rasa Takutmu

Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru

Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah Cara Pandang

Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

dikutip dari http://www.blogcatalog.com/blog/kebahagiaan-terbesar-dalam-hidup

Read More......

Rabu, 02 Desember 2009

Lepas dari Belenggu Harapan

Dalam artikel ku yang sebelumnya tentang bagaimana resep bahagia Deepak copra disebutkan, bahwa salah satu tips untuk mencapai bahagia adalah hidup dalam “kekinian”. Dalam arti janganlah terlalu banyak berharap, hiduplah pada saat ini. Hiduplah secara total pada saat ini saja.

Apakah artinya? Apakah kita tidak boleh memiliki harapan? Bukankah harapan adalah satu-satunya “lilin” yang tidak boleh padam tatkala “lilin”2 yang lainnya seperti kesempatan, keberhasilan…….boleh padam?


Yah…anda boleh mempertahankan harapan sepanjang harapan itu membuat anda bahagia. Tapi yang aku bahas di sini adalah sesuatu yang jauh melebihi harapan. Sesuatu yang tidak bisa aku gambarkan. Namun ketika itu hadir ……anda betul2 akan mampu menjalani hidup ini dengan lebih bermakna dan bahagia. Sesuatu ini yang selalu diajarkan oleh para pemikir besar seperti Krisnamurti, Dalai Lama, Deepak Copra dan masih banyak Guru besar lainnya. Bahkan hampir setiap tradisi agama apapun selalu menempatkannya sebagai sesuatu yang amat tinggi nilainya.

Banyak orang yang hanya terbelenggu oleh harapan kosong. Seluruh hidupnya dihabiskan untuk memikirkan harapannya terus. Sehingga jauh dilubuk hatinya yang dirasakan hanya kurang dan kurang terus. Didalam dirinya seperti ada jurang yang tak ada dasarnya. Berjuta juta keinginan dan harapan ia tanamkan di dalam pikirannya…..Hidupnya susah dan tidak bahagia. Dia tidak pernah merasakan nikmatnya hidup. Dia tidak pernah mensyukuri apa-apa yang telah ia peroleh…..melainkan dia terus memikirkan apa-apa yang belum ia peroleh. Hidupnya selalu saja kurang …..dan kurang terus.

Lepaskan lah diri anda dari belenggu harapan dan nikmatilah hidup ini apa adanya. Dengan penuh cinta dan syukur. Berbagi dengan sesama. Dan mengalirlah dengan sungai kehidupan ini. Nyanyikanlah lagu kehidupan tra…la…la….la…la….Saya yakin anda akan menemukan kebahagiaan yang tanpa batas. Kebahagiaan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Yang ada hanyalah anda setiap hari merasa bersyukur dan bersyukur dalam kondisi apapun.

Saya kasih contoh bagaimana seseorang bisa lepas dari belenggu harapan. Seorang bob sadino pernah mengatakan “ Kalau dulu saya berharap punya mobil mewah, rumah mewah dan punyai milyaran rupiah…….mungkin saya tidak pernah menjadi seperti ini. Hampir semua kenikmatan dunia,.. saya sudah punya saat ini….Bahkan sejak pertama kali saya merintis usaha jualan telur ayam dari rumah ke rumah….saya tidak pernah berharap untuk menjadi konglomerat. Bayangkan kalau harapan itu ada….pasti saya akan berpikir…..masa, kongomerat kok jualan telur ayam. Waktu itu saya hanya berpikir just do it…and du it datang”. Enak kan?...

Dalam beramal ataupun beribadah kita sering diajarkan supaya ikhlas dan tidak mengharap imbalan apapun. Apa artinya? Artinya bahwa apa-apa kebaikan yang kita lakukan…..lakukanlah dengan tulus dan hilangkan semua harapan pujian atau lain-lainnya…Pasti anda akan mendapatkan kebahagiaan yang melebihi apapun di dunia ini. Yakinlah bahwa kebaikan anda pasti tercatat di semesta dan semesta akan melipat gandakan kebaikan itu kepada anda entah langsung ataupun tidak.

dikutip dari http://www.blogcatalog.com/blog/kebahagiaan-terbesar-dalam-hidup

Read More......

Mengapa banyak orang tidak bahagia..???

Apakah rahasia hidup yang bahagia itu?....... Banyak orang yang mengidentikkan kebahagiaan dengan segala sesuatu yang berada di luar kita,…. seperti harta benda yang kita miliki. Apakah Anda akan berbahagia jika mempunyai rumah yang indah, mobil mewah, penghasilan yang berlimpah, dan pasangan hidup dan anak-anak yang tampan dan cantik?........ Mungkin Anda akan mengatakan ”ya.”……!..... Tapi, percayalah itu tidak akan berlangsung lama.


Kebahagiaan yang disebabkan hal-hal di luar kita….. adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan itu akan segera hilang begitu Anda berhasil memiliki barang tersebut. Anda melihat kawan Anda membeli mobil mewah, handphone yang canggih, atau sekadar baju baru. Anda begitu ingin memilikinya. Anehnya, begitu Anda berhasil memilikinya, rasa bahagia itu segera hilang. Anda merasa biasa-biasa saja. Bahkan, Anda mulai melirik orang lain yang memiliki barang yang lebih bagus lagi daripada yang Anda miliki. Anda kembali berangan-angan untuk memilikinya. Demikianlah seterusnya. Dan Anda tidak akan pernah bahagia.

Budha Gautama pernah mengatakan, ”Keinginan-keinginan yang ada pada manusia-lah yang seringkali menjauhkan manusia dari kebahagiaan.” Ia benar. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi tanpa syarat. Anda tidak perlu memiliki apapun untuk berbahagia. Ini adalah sesuatu yang sudah Anda putuskan dari awal.

Coba katakan pada diri Anda sendiri, ”Saya sudah memilih untuk bahagia apapun yang akan terjadi.” Anda akan merasa bahagia walaupun tidak memiliki harta yang banyak, walaupun kondisi di luar tidak sesuai dengan keinginan Anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena Anda tidak menempatkan kebahagiaan Anda disana. Kebahagiaan yang hakiki terletak di dalam diri Anda sendiri. Inti kebahagiaan ada pada pikiran Anda. Ubahlah cara Anda berpikir dan Anda akan segera mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman batin.

Saya mendapatkan gagasan mengenai tiga kunci kebahagiaan ini setelah merenungkan arti tasbih, tahmid dan takbir yang kita ucapkan tiap hari tapi sering tanpa makna yang mendalam.

Kunci pertama kebahagiaan adalah rela memaafkan

Coba renungkan kata subhanallah. Tuhanlah yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Dengan memahami konsep ini, hati Anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Seorang dokter terkenal Gerarld Jampolsky menemukan bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain. Ia bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka di Amerika yang hanya menggunakan satu metode tunggal yaitu, rela memaafkan!

Kunci kedua adalah bersyukur dan Ikhlas dalam berbuat

Coba renungkan kata alhamdulillah. Orang yang bahagia adalah orang yang senantiasa mengucapkan alhamdulillah dalam situasi apapun. Ini seperti cerita seorang petani miskin yang kehilangan kuda satu-satunya. Orang-orang di desanya amat prihatin terhadap kejadian itu, namun ia hanya mengatakan, alhamdulillah dengan penuh keikhlasan. Seminggu kemudian kuda tersebut kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan kuda liar. Petani itu mendadak menjadi orang kaya. Orang-orang di desanya berduyun-duyun mengucapkan selamat kepadanya, namun ia hanya berkata, alhamdulillah.

Tak lama kemudian petani ini kembali mendapat musibah. Anaknya yang berusaha menjinakkan seekor kuda liar terjatuh sehingga patah kakinya. Orang-orang desa merasa amat prihatin, tapi sang petani hanya mengatakan, alhamdulillah dengan keikhlasan. Ternyata seminggu kemudian tentara masuk ke desa itu untuk mencari para pemuda untuk wajib militer. Semua pemuda diboyong keluar desa kecuali anak sang petani karena kakinya patah. Melihat hal itu si petani hanya berkata singkat, alhamdulillah.

Cerita itu sangat inspiratif karena dapat menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kelihatannya baik, belum tentu baik. Sebaliknya, apa yang kelihatan buruk belum tentu buruk. Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang ada di luar karena ia selalu menerima apa saja yang ia hadapi.

Kunci ketiga kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil

Coba renungkan kalimat Allahu akbar. Anda akan merasa bahwa hanya Tuhanlah yang Maha Besar dan banyak hal-hal yang kita pusingkan setiap hari sebenarnya adalah masalah-masalah kecil. Masalah-masalah ini bahkan tidak akan pernah kita ingat lagi satu tahun dari sekarang.

Penelitian mengenai stres menunjukkan adanya beberapa hal yang merupakan penyebab terbesar stres, seperti kematian orang yang kita cintai, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini bolehlah Anda anggap sebagai hal yang ”agak besar.” Tapi, bukankah hal-hal ini hanya kita alami sekali-sekali dan pada waktu-waktu tertentu? Kenyataannya, kebanyakan hal-hal yang kita pusingkan dalam hidup
Demikian tips hari ini semoga bermanfaat dan menambah kebahagiaan bagi kita semua.
Salam sukses dan bahagia !...

Dinukil dari :f4ni.wordpress.com


Read More......

Rabu, 25 November 2009

Keutamaan Sedekah

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''


Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.

Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).

Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.

dikutip dari www.blogcatalog.com/blog/kebahagiaan-terbesar-dalam-hidup

Read More......

Kaya dengan SEDEKAH Mau..?

Aku dan istriku memang lagi gemar-gemarnya lihat acara nikmatnya sedekah yang ditayangkan di TPI setiap selasa dan rabu pagi jam 5.30 WITA di TPI. Biasanya dibawakan langsung oleh ustad Yusuf Mansur..namun kadang-kadang ustad yusuf mansur digantiin oleh ustad lainnya. Mungkin karena kesibukan kali.

Ustad Yusuf Mansur sering mengatakan bahwa kalau anda ingin kaya…sedekahlah. Perbanyaklah sedekah….maka anda akan semakin cepat kaya. Seberapa cepat anda melakukan sedekah..dan seberapa banyak….otomatis akan mempercepat kekayaan yang ingin anda capai. Wah gimana tuh…..mau kaya kok disuruh sedekah…..??? kayaknya nggak logis ya?


Tunggu dulu…..memang kalau kita lihat sekilas hal itu nggak bisa masuk nalar. Dan memang keajaiban sedekah itu selalu diluar nalar manusia. Coba anda baca ayat yang mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka kepada hamba Nya yang dikehendaki. Nah...cocok kan dengan sedekah.

Kalau selama ini kita hanya sendirian dalam arti tanpa melibatkan Tuhan atau kalaupun melibatkan hanya sedikit...? cobalah anda mulai sekarang untuk selalu melibatkan Tuhan dengan jalan memperbaiki diri dan selalu melakukan sedekah. Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan yang tidak disangka-sangka kepada anda.

Kita sering berpikiran bahwa..satu-satunya jalan untuk mendapatkan rezeki adalah dengan bekerja dan menabung. Kadang berhutang untuk menambah modal kerja. Tetapi kalau ustad Yusuf Mansur menyarankan...cobalah untuk meningkatkan kekayaan dengan sedekah. Bagaimana caranya?

Taruhlah anda ingin memperoleh kekayaan sebesar 1 Milyar Rupiah. Anda bisa melakukan sedekah sebanyak 10 % dari total kekayaan yang ingin anda peroleh tersebut. Yaitu 100 Juta...Waaah??? kok besar sekali ya?......Apakah itu dikeluarkan sekaligus atau bertahap?....ya terserah anda. Semakin cepat sedekah anda mencapai nominal 100 juta , maka akan semakin cepat kekayaan anda akan mencapai 1 Milyar. Itu menurut ustad Yusuf Mansur Lho.

Terus kemana aja anda harus bersedekah?...
Anda bisa melakukan sedekah ke beberapa tempat ataupun orang yang membutuhkan disekitar anda. Bisa ke rumah-2 yatim, orang miskin, ataupun ke tempat-tempat pendidikan anak yang kurang mampu, tempat ibadah atau bahkan bisa bersedekah ke kerabat dekat yang tidak mampu. Semua itu terus anda lakukan....dengan senang hati.......sampai mencapai nominal yang anda targetkan.

Bahkan Ustad Yusuf mansur pernah bercerita ada seorang yang mempunyai hutang 4 Milyar. Kemudian dia meminta nasehat kepada ustad Yusuf Mansur bagaimana cara melunasinya. Akhirnya orang tersebut di minta untuk bersedekah minimal 10 % syukur bisa lebih. Orang ini merasa dirinya bukanlah orang yang begitu sholeh dan tawadhu...makanya dia memutuskan untuk bersedekah 10 % lebih yaitu sekitar 450 jutaan . Tanpa disangka-sangka....setelah berjalannya waktu...selalu saja ada jalan yang memudahkan dia untuk mencapai rezeki. Dan akhirnya hutangnya yang 4 M itu pun bisa lunas dalam waktu 1 tahun.

Apakah sedekah hanya untuk mencapai kekayaan?

Tidak....sedekah bisa anda gunakan untuk berbagai keperluan anda. Misalnya untuk kesehatan anda, untuk kebaikan anak dan istri anda atau bahkan untuk kebaikan seluruh kerabat anda. Asal anda melakukannya dengan senang hati dan ikhlash...Insya Allah sedekah akan memudahkan hidup anda.

Selamat melakukan sedekah ...semoga anda menjadi ahli sedekah yang dikasihi oleh Tuhan dan dicintai oleh manusia. Berapa target sedekah anda sekarang...?

dikutip dari www.blogcatalog.com/blog/

Read More......

Selasa, 24 November 2009

Orang mukmin yang paling kaya

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah saw ditanya, ” Manakah orang mukmin yang paling baik ?, Beliau menjawab,” Yang paling baik budi pekertinya.”. ”Mana orang mukmin yang paling kaya ?”, beliau menjawab, ” Yang selalu mengingat pati dan mempersiapkan bekalnya baik-baik”.

Orang mukmin yang paling kaya, menurut Rasulullah saw. adalah orang yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekalnya dengan sebaik-baiknya. Mengapa orang yang selalu mengingat mati disebut sebagai orang yang paling kaya ?


Abu Hamid Al Lafaf berkata, ” Tiga keuntungan bagi orang yang selalu mengingat mati, yaitu : Pertama, cepat bertaubat. Kedua, Qona’ah, terhadap rizki, tidak rakus / tamak. Ketiga, Rajin melakukan ibadah. Dan sebaliknya bagi yang melupakannya, tertimpa tiga macam keburukan, yaitu Pertama, menghambat taubat. Kedua, tidak rela atas rizki (tamak/rakus), dan ketiga, malas beribadah (setengah ciri munafik)”.

Al Faqih Abu Laits Samarqandy, dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin berkata, ” Berbahagialah orang yang diberi pengertian dan dibangunkan / sadar dari lupanya, mau dipimpin untuk berfikir tentang urusan patinya, mudah-mudahan Allah menghabisi umur kami dalam kebaikan, dan memperoleh kegembiraan seperti layaknya orang mukmin ketika mati. Firman Allah : ”Bahwasannya orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, lalu tetap teguh melakukan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, maka para malaikat akan datang membawa khabar gembira, janganlah gentar atau sedih, dan bergembiralah dengan sorga yang disiapkan Allah untukmu”(Fush-shilat 30)”

Masih dalam kitab Tanbihul Ghafilin disebutkan, Ada 5 macam dan tingkatan berita gembira, yaitu : Pertama, Kepada masyarakat awam (umumnya orang mukmin), berupa ”Jangan merasa khawatir/gentar, karena neraka bukanlah tempat kekal bagimu, dan syafaat para Nabi, para Wali pasti datang kepadamu, jangan sedih atau duka atas kurangnya pahala, dan sorga menjadi kepastian bagimu”. Kedua, Kepada pelaku ibadah/amal yang ikhlas, berupa : ” Janganlah khawatir tidak diterimanya amal / ibadahmu, ataupun kurangnya pahala, bahkan pahalamu berlipat ganda”. Ketiga, Kepada mereka yang bertaubat, berupa : ” Janganlah dosa-dosamu kau risaukan, pasti diampuni, dan jangan khawatir kekurangan pahala, karena sesudah taubat amalmu pasti dibalas pahala”. Keempat, Kepada orang – orang zuhud, berupa : ” Janganlah khawatir mahsyar atau hisab, dan jangan pula sedih atau duka, pahalamu yang berlipat ganda tetap utuh, sedikitpun tidak dikurangi, dan sorga menjadi kepastian bagimu”. Kelima, Kepada para ulama, berupa : ” Janganlah gentar menghadapi hebatnya hari kiamat, dan jangan pula sedih atau duka, sorga adalah balasan amalmu, demikian pula orang-orang yang mengikuti lakumu.”.

Wallahu’alam

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Dapat pahala haji mabrur tapi tidak haji

Sa'id Ibnu Muhafah, Tukang Sol sepatu yang mendapatkan pahala haji mabrur, padahal ia tidak haji, suatu ketika Hasan Al-Basyri menunaikan ibadah haji. Ketika beliau sedang istirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau melihat dua Malaikat sedang membicarakan sesuatu


"Rasannya orang yang menunaikan haji tahun ini, banyak sekali" Komentar salah satu Malaikat
"Betul" Jawab yang lainya.
"Berapa kira - kira jumlah keseluruhan?"
"Tujuh ratus ribu"
"Pantas"
"Eh, kamu tahu nggak, dari jumlah tersebut berapa kira - kira yang mabrur",

Selidik Malaikat yang mengetahui jumlah orang - orang haji tahun itu
"Wah, itu sih urusan Allah"
"Dari jumlah itu, tak satupun yang mendapatkan haji Mabrur"
"Kenapa?"
"Macam - macam, ada yang karena riyak, ada yang tetangganya lebih memerlukan uang tapi tidak dibantu dan dia malah haji, ada yang hajinya sudah berkali kali, sementara masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya'
"Terus?"
"Tapi Masih ada, orang yang mendapatkan Pahala haji mabrur tahun ini"
"Lho katannya tidak ada"
"Ya, karena orangnya tidak naik haji"
"Kok bisa"
"Begitulah"
"Siapa orang tersebut?"
"Sa'id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq"

Mendengar ucapan itu, Hasan Al-Basyri langsung terbangun. Sepulang dari Makkah, ia tidak langsung ke Mesir, Tapi langsung menuju kota Damsyiq (Siria). Sesampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa'id bin Muhafah.
"Ada, ditepi kota" Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai disana Hasan Al-Basyri menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
"Benarkah anda bernama Sa'id bin Muhafah?" tanya Hasan Al-Basyri
"Betul, kenapa?"

Sejenak Hasan Al-Basyri kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya. "Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, barang kali mimpi itu benar" selidik Hasan Al-Basyri sambil mengakhiri ceritanya.

"Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul"

"Tapi anda tidak berangkat haji"
"Benar"
"Kenapa?"
"Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itu dia ngidam berat"
"Terus?"
"Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium, saya cari sumber daging itu, ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh, disitu ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin daging yang ia masak, meskipun secuil. Ia bilang tidak boleh, hingga saya bilang bahwa dijual berapapun akan saya beli, dia tetap mengelak.

Akhirnya saya tanya kenapa?.. "daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan" katanya
"Kenapa?" tanyaku lagi ,
"Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakanya tentulah kami akan mati kelaparan," Jawabnya sambil menahan air mata.

Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku kuberikan semuanya untuk dia"

Mendengar cerita tersebut Hasan Al-Basyripun tak bisa menahan air mata."Kalau begitu engkau memang patut mendapatkanya" Ucapnya.

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Kisah Tsabit bin Ibrahim

Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan.

Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya.


Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?"

Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"
Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam ,"Assalamu'alaikum..."

Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya.
Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta . Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"
Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?" Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.


Read More......

Andaikata Lebih Panjang Lagi....

Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu. Kemudian Rosulullah berkata, "tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal"


"Apa yang di katakannya?"
"Saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."

"Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah.
Istri yang setia itu menjawab,"suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru....andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?"

Rosulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya. Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi".Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik.
Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih baru yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ”kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.”

Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Danjika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."(surat Al Isra':7)

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Indahnya Buah Kesabaran

Di suatu pagi pagi seseorang yang muda usia kelihatan datang tergopoh – gopoh ke sebuah rumah di Dusun Limbangan namanya. Dusun Limbangan kebetulan masuk wilayah Desa Kutawis, sebuah dusun yang terletak di sebelah timur perbatasan antara wilayah Purbalingga dengan Banjarnegara.


Dusun itu termasuk dusun yang terlihat sudah maju pertaniannya, di kanan kiri jalan terlihat berbagai tanaman hijau menghias di pelupuk mata. Desiran angin pagi seolah mengiringi kesejukan suasana yang terpancar di dusun itu.

“Assalamualaikum ….” terdengar sebuah salam dari pemuda itu. ”Wa’alaikum salam…”, terdengar jawaban ustadz Ahmad dari dalam rumah. Ya .. rupanya pemuda itu datang ke bersilaturahim ke tempat ustadz Ahmad. Setahu saya ustadz Ahmad merupakan salah seorang yang cukup gigih mengembangkan kehidupan beragama di dusun tersebut. Setelah sekian lama menimba ilmu di beberapa pesantren, iapun kembali ke kampungya dengan tujuan menyiarkan agama Islam. Saya ingat betul saat itu, dusun tersebut masih banyak yang enggan sholat. Bahkan ada yang sholat hanya setahun dua kali saja, yakni sholat I’dul Fitri dan I’dul Adha. Namun keadaan sekarang jauh berubah.

Setelah kedatangan ustadz Ahmad, setiap sore banyak anak – anak kecil yang belajar mengaji ke masjid tempat ustadz Ahmad mengajar. Kalau dulu orang – orang hanya berbondong – bondong sholat pada saat sholat I’dul Fitri dan I’dul Adha saja, sekarang setiap sholat jum’at, masjid – masjid di dusun itu kelihatan ramai. Tidak hanya itu hampir setiap bulan diadakan pengajian yang melibatkan warga, dan saat – saat tertentu mengadakan Pengajian Akbar dengan mengundang penceramah dari luar daerah.

Setelah ngobrol ngalor – ngidul, akhirnya pemuda itu mulai mengutarakan maksud kedatangannya ke ustadz Ahmad. “Begini ustadz, saya sudah beristeri lebih dari lima tahun, pada awalnya rumah tangga saya berjalan dengan tenang dan membahagiakan, karena kebetulan isteri saya ini saya nikahi atas dasar saling mencintai.” ungkap si pemuda kepada ustadz Ahmad.

“Namun, akhir – akhir ini kebahagiaan yang dulu saya rasakan mulai hilang dari keluarga kami. Isteri saya mulai menampakkan sifat aslinya yang pemarah, materialistis, dan super cerewet. Semua tindakan saya selalu dikomentari. Semua itu saya coba jalani dengan sabar dan mengalah. Namun beberapa hari ini, yang membuat saya hamper-hampir tidak kuat adalah isteri saya mulai menjelek-jelekan saya di muka umum. Ia mulai menceritakan segala kelemahan saya di depan teman – temannya.” Si pemuda mulai berkeluh kesah kepada ustadz Ahmad.

“Kalo begini terus menerus…apa saya kuat ustadz ? apa yang sebaiknya harus saya lakukan ?” tanya si pemuda. Mendengar keluhan si pemuda itu, rupanya ustadz Ahmad tidak langsung menanggapinya. Sesaat kemudian terlihat ustadz Ahmad mempersilahkan si pemuda itu untuk minum dan menikmati hidangan ubi goreng yang sudah tersedia di mejanya.

Setelah menghela nafas sesaat, ustadz Ahmad mulai bercerita kepada si pemuda itu.

Tersebutlah ada dua lelaki yang berkawan akrab. Mereka adalah Hasan dan Ismail. Keduanya orang shalih yang taat beribadah. Karena tempat mereka berjauhan, tidak mungkin keduanya selalu bertemu. Namun ada kebiasaan di antara mereka, setiap setahun sekali Hasan selalu datang ke rumah Ismail.

Suatu hari Hasan berkunjung ke rumah sahabatnya itu. Tiba di rumah Ismail, ia mendapatkan pintu rumah temannya itu tertutup rapat. Setelah beberapa kali mengetuk pintu terdengar sahutan istri sahabatnya dari dalam rumah, “Siapakah kamu yang mengetuk-ngetuk pintu?”

Kemudian Hasan menjawab, “Saya Hasan, sahabat suamimu. Aku datang untuk mengunjunginya hanya karena Allah SWT.”

“Dia sedang pergi mencari kayu bakar. Mudah-mudahan saja ia tidak kembali lagi!” jawab istri Ismail sambil memaki dan mencela suaminya sendiri.

Mendengar jawaban seperti itu, Hasan keheranan. Belum hilang keheranannya, tiba-tiba muncul Ismail. Ia datang sambil menuntun seekor harimau yang di punggungnya terdapat seikat kayu bakar. Begitu melihat Hasan, Ismail langsung menghambur mendekat sambil mengucapkan salam kehangatan.

Setelah menurunkan kayu bakar dari punggung harimau, Hasan berkata kepada harimau itu, “Sekarang pergilah, mudah-mudahan Allah SWT memberkatimu!”

Ismail mempersilakan tamunya masuk ke dalam rumah. Sementara mereka bercakap-cakap, istri Ismail masih terus bergumam memaki-maki suaminya. Ismail diam saja.

Hasan keheranan bercampur takjub melihat kesabaran sahabatnya itu meskipun istrinya terus memaki, ia tetap tidak memperlihatkan muka kebencian. Hasan pulang menyimpan rasa kagum terhadap Ismail yang sanggup menekan rasa marahnya menghadapi istrinya yang begitu cerewet dan berlidah panjang.

Satu tahun berlalu. Seperti kebiasaannya, Hasan kembali mengunjungi sahabatnya, Ismail. Ketika mengetuk pintu rumah Ismail, dari dalam terdengar langkah-langkah kaki. Beberapa saat kemudian terlihatlah istri sahabatnya yang dengan senyum ramah menyapanya, “Tuan ini siapa?”

“Aku sahabat suamimu. Kedatanganku semata untuk mengunjunginya karena Allah,” jawab Hasan.

Istri Ismail menyapa ramah, lalu mempersilakan tamunya duduk menunggu suaminya. Tak lama kemudian Ismail datang membawa seikat besar kayu bakar di atas pundaknya. Dua sahabat itu pun segera terlibat perbincangan serius. Hasan menanyakan beberapa hal yang membuatnya keheranan. Tentang keadaan istrinya yang sangat jauh berbeda dibanding setahun yang lalu. Ia juga menanyakan bagaimana Ismail mampu menaklukkan seekor harimau sehingga binatang buas itu mau memanggul kayu bakarnya. Mengapa ia sekarang tidak bersama-sama dengan binatang itu lagi ?

Ismail segera menjelaskan, “Ketahuilah sahabatku. Istriku yang dulu meninggal setelah sekian lama aku berusaha bersabar menghadapi perangai buruknya. Atas kesabaran itulah, Allah SWT memberi kemudahan bagiku untuk menundukkan seekor harimau seperti yang engkau lihat. Allah juga memberiku karunia berupa istri shalihah seperti yang engkau lihat sekarang. “Aku gembira mendapatkannya, maka harimau itu pun dijauhkan dariku. Aku memanggul sendiri kayu bakar.”
Setelah mendengar cerita itu dari ustadz Ahmad, pemuda itu bertanya, ” Jadi kalau saya terus bersabar saya bisa menundukkan harimau ?. ”He..he...bukan itu maksud saya...” celoteh ustadz Ahmad sambil terkekeh – kekeh.

”Ketahuilah setiap kesabaran yang kita lakukan pasti akan ada buahnya, setiap kesabaran yang kita jalankan dengan ikhlas, limpahan hikmah akan tercurah kepada kita. Namun hanya orang – orang yang memiliki kebeningan jiwa yang bisa menerima cahaya hikmah itu. Mulailah buka ruang hatimu.” kata sang ustadz.

”Sebelum kamu bertanya, ”kuatkah aku mendapat perlakuan isteri seperti ini ?”, akan lebih baik, tanyakan kepada dirimu, ”seberapa baikkah perlakuanmu terhadap Allah”, bisa jadi perangai isterimu itu, cara Allah untuk menumbuhkembangkan ”jiwa kesabaranmu”. Perangi isterimu yang dari kacamata umum sangat memalukan, bisa jadi Allah sedang mempersiapkan jiwamu, karena akan memberimu sebuah anugerah yang begitu agung, sehingga kebesaran jiwamu harus disiapkan.” begitu untaian indah ustadz Ahmad mulai mengalir.

”Jadi yang harus saya lakukan apa ustadz ?” sergah si pemuda dengan lirih. Ustadz Ahmadpu kembali berkata, ” Lebih dekatkanlah dirimu kepada Allah... jika kemarin sholatmu bolong – bolong, berjanjilah dan lakukanlah mulai sekarang tidak bolong – blong lagi. Cobalah bangun di tengah malam, memohon dengan hati yang khusyuk minta petunjuk supaya diberi jalan yang terbaik.”

”Mulailah menghargai atas apa yang dilakukan isterimu, dengan pujian, karena kebanyakan suami tidak bisa menghargai kerja keras isteri walaupun mereka sudah bekerja 24 jam.” Untaian ustadz Ahmad terus mengalir.

Perlahan – lahan si pemuda itu, mulai menunduk dan trenyuh hatinya. Iapun mulai terbuka hatinya tentang apa yang selama ini tidak dilakukan. Selain sholatnya yang bolong – bolong, iapun jarang menghargai kerja keras isterinya, karena merasa sudah jengkel dengan perilakunya. Padahal, bisa saja isterinya berbuat itu karena merasa tidak dihargai oleh istrinya.

Setelah lama duduk termenung, si pemuda itupun pamitan untuk pulang dengan segudang cahaya pemahaman yang telah ia dapatkan.

Wallahu a’lam.

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Kutemukan Sebuah Cahaya

Pagi itu bertepatan hari sabtu, dari sebuah room Deluxe Suite Hotel Lor In yang terletak di Jalan Adi Sucipto Solo, tampak seorang pemuda masih asyik bermalas-malasan dengan melihat tayangan sebuah program berita, ”Apa Kabar Indonesia Pagi” di TV One. Terlihat tayangan yang dikemas secara santai, dengan konsep outdoor yang berlokasi di sebuah lapangan di Jakarta.


Tampak disana, lalu lalang orang – orang yang sedang berlari – lari kecil, dengan handuk kecil di pundaknya. Sementara sang host, sedang santai mewawancari dua orang nara sumber, yang kebetulan sedang membahas dampak pengeboman Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton bagi ekonomi makro di Indonesia.

Edi Sutanto namanya, seorang Account Officer dari sebuah lembaga ventura di Jakarta. Kebetulan hari jum’at kemarin ia bertemu dengan salah seorang klient, untuk melakukan survei dan menganalisa kelayakan proposal pembiayaan dari sebuah perusahaan agriculture di Solo. Dari hasil analisa diperoleh data bahwa payback period project tersebut terlalu lama, IRR maupun NPV juga tidak masuk. Belum lagi ditambah aspek manajemen yang lain, sehingga ia mengambil kesimpulan bahwa perusahaan tersebut untuk tidak layak untuk dibiayai, namun pemilik perusahaan tersebut mengemis – ngemis supaya proposalnya disetujui. Bahkan tidak hanya itu, menjelang ia akan kembali ke hotel tempat menginapnyapun, ia sempat ditawari sejumlah uang sebagai success fee jika proposalnya disetujui.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 09.00 pagi, tampak Edi keluar dari roomnya. Ia berpakaian santai dengan mengenakan kaos oblong putih dan jelana jeans warna biru, sementara di telapak tangan kanannya tergenggam sebuah Blackberry Bold. Iapun berjalan keluar dari hotel menuju jalan raya di jalan Adi Sucipto, terlihat ia melambaikan tangan kepada seorang tukang becak yang berjejer tidak jauh dari hotel tersebut.

”Pak, jalan – jalan muter Solo ya ?”, pintanya kepada tukang becak itu. ”Monggo mas.” jawab si tukang becak. Rupanya Edi ingin jalan – jalan menikmati keindahan kota Solo dengan naik becak. ”Ke Manahan aja dulu pak ? ” terdengar Edi berbicara kepada si tukang becak. Becakpun melaju menuju lapangan Manahan Solo dengan santai, sementara di kanan jalan berseliweran kendaraan pribadi dan umum membuat angin menerpa Edi dan tukang becak itu. Terlihat sesekali Edi bertanya asal usul si tukang becak itu, dan dengan suara khas Solo, tukang becak menjawabnya. Sesampai di Manahan, Edipun berhenti sejenak. Terlihat kemudian Edi makan di warung lesehan yang ada di sekitar stadion itu, Edi berusaha menawarkan si tukang becak itu, namun dengan santun tukang becak menolaknya.

Setelah ke Manahan, kemudian Edi dan tukang becak berjalan lagi menuju Jalan Slamet Riyadi menikmati keindahan di kota Solo. Tak terasa waktu sudah berangsur sore, becakpun bergerak menuju Jalan Adi Sucipto ke Hotel Lor In tempat Edi menginap. Ketika sudah selesai, Edipun mengeluarkan uang seratus ribu dan diberikan kepada tukang becak tersebut. Namun tanpa disangka tukang becak itu berkata, ”Mas, nyuwun ngapunten, ini terlalu banyak bagi saya.” begitu kata tukang becak itu. ”Ya..ga apa-apa, itung – itung dapat rejeki tambahan dari saya.” kata Edi. Namun, dengan sederhana tukang becak itupun berkata, ” Mas, biasanya dalam satu hari, paling besar saya dapat ya lima puluh ribu, jadi kalau seratus ribu, terlalu banyak. Hak saya cuma lima puluh ribu mas.” Mendengar jawaban itu Edi agak berkenyit, iapun berkata, ”Ya sudah...bagaimana kalo kita makan bareng saja pak, pakai uang yang lima puluh ribu ini, gimana ? ” tanya Edi.

”Begini mas, bukan menolak rejeki tapi saya dapat lima puluh ribu hari ini saja, saya sudah bersyukur, karena kebutuhan dua hari saya dan keluarga sudah tercukupi.” Begitu kata – kata akhir dari si tukang becak. Akhirnya Edipun mengganti uang yang seratus ribu itu dengan lima puluh ribuan. Kemudian tampak tukang becakpun pergi meninggalkan Edi, yang kelihatan masih terheran – heran dengan perilaku tukang becak tersebut.

Sesaat kemudian tampak Edipun masuk ke roomnya di Hotel Lor In, kemudian ia terlihat duduk merenung. Ia menatap keluar lewat jendela, ia pandangi Jalan Adi Sucipto dimana ia bertemu dengan tukang becak tadi. Fikirannya melalang jauh, terlintas bagaimana kemarin ia ditawari sejumlah uang sebagai success fee, jika ia bisa meloloskan proposal klientnya.

”Hem...tukang becak saja bisa bersyukur...” gumannya dalam hati. Iapun lama termenung, merenungi diri sendiri, sambil bertanya dalam hati, ”sudahkah saya termasuk golongan orang yang bersyukur ?” Ia begitu miris, ketika memandangi dalam – dalam dirinya di kaca cermin, betapa dalam hatinya, selalu merasa ”kurang dan kurang”. Iapun tertegun, perlahan mengambil air di wastafel membasuk mukanya yang terasa kering sambil berkata lirih....astaghfirullahal’adzim. Sesaat kemudian ia mulai merasa menemukan sebuah cahaya....cahaya yang mengingatkan agar ia bisa bersyukur. Telah banyak artikel yang ia lihat tentang bersyukur, tidak sedikit buku yang ia baca yang mengupas makna dan pentingnya bersyukur, namun ia tidak begitu tersentuh oleh artikel dan buku – buku itu, justru hatinya tersentuh oleh tingkah seorang tukang becak.

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Seribu Keistimewaan

Suatu sore sehabis maghrib, terlihat seorang berusia empat puluhan tahun datang berkunjung ke tempat Kyai Ilyas. Orang itu berpakaian sederhana, berperawakan sedikit kerempeng, memakai baju koko hijau, dan berkain sarung, terlihat kopiah hitam menempel di kepalanya. Itulah ustadz Ahmad yang datang dari kampung sebelah bersilaturahim ke tempat Kyai Ilyas.


Setelah bercengkerama tentang keadaan keluarga, ustadz Ahmad mulai bercerita kepada Kyai Ilyas. ”Begini rama kyai, kemarin waktu hari jum’atan di masjid tempat saya biasa mengajar, ada seseorang yang begitu mengagumkan, rama kyai...” ungkap ustadz Ahmad mulai bercerita. ”Mengagumkan gimana...?” tanya Kyai Ilyas.

”Ada seseorang namanya Parmin, ia sebenarnya orang biasa yang pekerjaan sehari-hari asalnya tukang ngarit (pencari rumput) membuat kami semua terkesima. Tiga bulan ia pergi entah kemana, sekitar seminggu ini ia pulang kampung. Pada saat kencleng (kaleng/tempat infak di masjid) dikelilingkan, dan pas sampai ke dia, ia tiba-tiba mengeluarkan dari saku bajunya uang satu juta, terus dimasukkan ke kencleng sebagai infak.” ”Lo...apa hebatnya ?”, sergah kyai Ilyas.

”Begini rama kyai .....pertama, uang sebanyak itu di tempat saya bukanlah uang yang sedikit, apalagi mau menginfakkan, apatah lagi yang menginfakkan itu seorang Parmin yang dulunya tukang ngarit. Kedua, uang yang diinfakkan itu adalah uang yang tiba-tiba muncul di saku Parmin, karena orang – orang yang di sekelilingnya juga melihat, awalnya di saku Parmin kelihatan tidak ada uang sama sekali, apa itu namanya tidak hebat rama kyai ?” begitu cerita ustadz Ahmad.

Mendengar penuturan ustadz Ahmad, Kyai Ilyas menghela nafas panjang.

”Udah cuma itu saja ?” tanya Kyai Ilyas
”Belum....rama kyai...”, jawab ustadz Ahmad, dengan sedikit tersenyum. ”Setelah selesai sholat jum’at, iapun membagi-bagikan uang kepada beberapa orang temennya yang dulu sama-sama tukang ngarit, dan orang – orang yang memang tidak mampu, dan uang yang dibagi-bagikan itupun uang yang tiba-tiba ada di kantong sakunya.”

”O...begitu saja to....” sergah Kyai Ilyas.

”Belum selesai, rama kyai....” sergah ustadz Ahmad sambil sedikit tertawa. ”Sekarang rumahnya Parmin, ramai didatangi orang. Awalnya yang datang memang minta dibantu urusan hutang piutang, kemudian ada juga yang datang karena anaknya ada yang sakit..minta obat, dan sekarang ramai-ramai pemuda di kampung situ minta diajari ilmu kebal.” ungkap ustadz Ahmad dengan berapi-api.

Setelah mendengar cerita ustadz Ahmad, Kyai Ilyaspun terdiam. Melihat kyai Ilyas diam, ustadz Ahmadpun ikut terdiam. Agak lama mereka berdiam, sementara dari dalam masjid di pesantren itu, sayup – sayup terdengar seorang santri sedang tadarus Al Qur’an.

Sesekali, terlihat ustadz Ahmad mengambil teh poci yang sudah terhidang dari tadi di meja tamu.

”Begini........”, tiba – tiba Kyai Ilyas mulai berbicara.

Suatu ketika, Syeikh Abu Yazid al-Bisthamy pernah didatangi muridnya, yang melaporkan karomah dan kehebatan seseorang.

“Dia bisa menyelam di lautan dalam waktu cukup lama…”
“Saya lebih kagum pada paus di lautan…”
“Dia bisa terbang…!” kata muridnya.
“Saya lebih heran, burung kecil terbang seharian…karena kondisinya memang demikian,” jawabnya.
“Lhah, dia ini bisa sekejap ke Mekkah…”
“Saya lebih heran pada Iblis sekejap bisa mengelilingi dunia…Namun dilaknat oleh Allah.”

Kyai Ilyaspun, kemudian berkata lagi,

“Yang mengagumkan bukannya orang yang memasukkan tangan ke kantong sakunya, lalu menafkahkan apa saja dari kantong itu. Yang mengagumkan adalah orang yang memasukkan tangannya ke kantong sakunya karena merasa ada sesuatu yang disimpan di sana. Begitu ia masukkan tangannya ke sakunya, sesuatu itu tidak ada, namun dirinya tidak berubah (terkejut) sama sekali.”

Jadi karomah itu sesungguhnya hanyalah cara Allah memberikan pelajaran kepada yang diberi karomah agar perjalanan ruhaninya tidak berhenti, sehingga semakin menanjak, semakin naik, bukan untuk menunjukkan keistimewaanya.

Yang istimewa adalah istiqomah sebab istiqomah itu lebih hebat dibanding seribu karomah, dan memang, hakikat karomah adalah istiqomah itu sendiri.

Mendengar ungkapan Kyai Ilyas, ustadz Ahmad hanya menunduk, dari bibirnya hanya lirih sebuah ucapan....astagfirullahhal’adzim..... Ia mulai merasa malu terhadap sikap kekagumannya terhadap Parmin.

Wallahu’alam.


DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Nenek Pemungut Daun

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur.

Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya


Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. “Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.”

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat : pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.


“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya.“


Kisah ini saya dengar dari Kiai Madura yang bernama Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur : Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah SAW ?

DIKUTIP DARI SUMBER WWW.KANGTRIS.COM

Read More......

Kapan Mengingat Allah ?

Siang itu langit kota Bandung terlihat sedikit temaram, namun panasnya udara seolah tak mau berhenti, hingga di jalan – jalanpun rasa panas begitu terasa di badan, apalagi bagi yang mengendarai sepeda motor. Rasa panas itupun lebih menyengat lagi karena hari ini sudah memasuki bulan Ramadhan. Rasa lapar dan dahaga semakin menggelora di ujung tenggorokan, seolah ada sesuatu yang berusaha meronta-ronta sekuat tenaga untuk keluar dari sebuah ikatan.


Sementara itu di Jalan PHH Mustofa, terlihat sebuah mobil sedan BMW 320i Executive warna silver meluncur perlahan ke arah barat, terlihat didalamnya duduk seseorang yang masih cukup muda duduk di sebelah kiri driver. Duduknya terlihat santai, badanpun ia rebahkan ke jok mobilnya, tatapannya lurus ke depan seolah tak mau kehilangan apapun yang di depan matanya. Sesekali ia terlihat menelepon seseorang di sana, dengan Blackberry Bold di genggaman tangan kanannya.

“Gimana puasanya pak Hadi ?” tiba-tiba Johan bertanya kepada driver di sebelah kanannya. Pak Hadipun dengan lirih berkata, ”Alhamdulillah pak, insya allah lancar belum pernah bolong – bolong sih pak.”

”Pak... kita ambil kanan saja, nerobos lewat jalan kecil, setelah Itenas kita ambil kanan, kita lewat Dago atas saja pak...lebih hemat waktu sampai ke sheratonnya...” mendadak Johan memberi instruksi ke Pak Hadi supirnya. Rupanya mereka hendak menuju ke hotel Sheraton. Pak Hadipun membelokkan kendaraan ke kanan melewati Jalan Pahlawan menuju Hotel Sheraton namun melewati jalan yang cukup kecil.

Kendaraan berjalan dengan sedikit perlahan, karena ternyata jalan yang dilewatipun sedikit macet sedangkan jalan cukup sempit, maksud hati menghindari kemacetan namun walaupun lewat jalan yang lebih sempitpun masih sedikit macet juga. Sementara itu di dalam mobil terlihat Johan, sedikit menguap sedangkan Pak Hadi masih berkonsentrasi menghindari sliweran sepeda motor di sebelah kanannya.

”Saya itu agak bingung pak ?” mendadak Johan bertanya ke Pak Hadi. ”Emang kenapa pak ?”, balas Pak Hadi. ”Saya ini, nanti mau ketemu sama seseorang dari sebuah BUMN yang katanya mau ngasih proyek, tapi belum apa – apa, dia sudah berani minta uang di depan. Saya sebenarnya agak ragu, saya baru saja mau masuk ke BUMN itu, karena seperti Pak Hadi sendiri tahu, saya ga pernah berhubungan dengan BUMN, tapi ya itu...... baru mau masuk saja, aromanya sudah terasa menusuk...ha..ha..gimana menurut Pak Hadi ?” tanya Johan kepada Pak Hadi.

Mendengar pertanyaan itu, Pak Hadipun sedikit sedikit tersenyum, dan sedikit bicara, ”kayaknya memang hal seperti itu biasa kok pak, tapi kan gini pak...walaupun begitu bapak juga menikmati kan ?” balas Pak Hadi. ”Hus....walaupun saya begini, bukan hasil dari proyek begituan pak...saya ini justru baru masuk pertama kali di BUMN itu, kok keadaannya seperti itu, apa mereka ga takut ya ? gimana pertanggungjawabannya ?” balas Johan.
”Kalau menurut saya sih gini pak, orang – orang seperti itu jauh dari mengingat Allah” kata Pak Hadi.

”Jangan salah pak Hadi, orang ini sudah pergi haji ke Mekkah, bahasa arabnyapun tidak kalah fasih ?” balas Johan.

”itu bukan mengingat Allah pak....tapi hanya menyebut Allah, lisannya fasih menyebut Allah, namun hatinya kering dari Allah...sehingga kekeringan hatinya menembus ke batas lahirnya pak, kalau lahirnya ia bisa ke Mekah namun hatinya jauh dari Mekah. Kalau lisannya fasih menyebut asma Allah....hatinya mengingat selain Allah.... ” cerocos Pak Hadi tiba – tiba tanpa bisa ia bendung sendiri, padahal ia sedang berbicara dengan bosnya.

”e..e...maaf pak, saya jadi ngelantur....” tambah Pak Hadi setelah bisa sedikit menguasai diri.

”o..o...ga pak Hadi...ga apa-apa, saya malah jadi bingung...kok Pak Hadi bisa lancar bilang seperti itu gimana critanya ya ?

”Saya, juga ga tau pak, cuma tadi saya sekilas jadi ingat kata – kata mursyid saya di kampung.” begitu penjelasan Pak Hadi.

Setelah itu, Johan jadi terdiam lidahnya kaku, fikirannya melambung jauh tinggi...namun sesaat kemudian terdengar lirih....”astaghfirulllahhal ’adzim...”

”Pak Hadi parkir di tempat parkir ya pak, saya paling ketemu sama orangnya paling lama setengah jam. Tunggu saja.” begitu kata Johan ketika mereka sudah sampai di depan Hotel Sheraton.

Sekitar setengah jam kemudian Johanpun sudah terlihat keluar dari Hotel Sheraton, sesaat kemudian dari tempat parkir Pak Hadi dan mobilnya meluncur menjemput Johan, Johanpun kemudian terlihat naik ke mobil tersebut.

”Kita ke Jalan Asia Afrika pak !”, kata Johan kepada Pak Hadi. Merekapun kemudian melaju menuruni Jalan Juanda turun dengan perlahan, hingga sampai di perempatan yang menuju Dipati Ukur. Mobilpun terus melaju lurus ke depan dengan perlahan.

”Kok...mobil goyang ya pak....?”tanya Johan tiba-tiba. ”Ya...nih pak, ga tauh.....” jawab pak Hadi. Namun sesaat kemudian di depan mereka terlihat banyak orang berhamburan ke halaman dan jalan dipenuhi orang, sambil berteriak histeris....”gempa..gempa....”, ada juga yang mengumandangkan ”Allahu Akbar...Allahu Akbar”.

”Astaghfirullahhal’adzim....pak gempa,...cepat keluar dari mobil...” begitu kata Johan setelah menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi. Terlihat banyak wanita yang pucat pasi wajahnya, ada juga yang sedikit menangis. Sementara banyak juga yang sibuk mencoba menelepon ke sanak keluarganya. Tak terkecuali Johanpun segera menelepon istri dan anaknya. Sedangkan Pak Hadi kelihatan terpaku, dengan tidak berhenti berkata ...astaghfirullahhal’adzim...”.

Setelah keadaan agak mereda, Johanpun menyuruh Pak Hadi ke mobilnya, ”Pak, kita balik ke kantor saja, ke Asia Afrika dibatalkan saja dulu.” kata Johan.

Kendaraanpun berbalik arah menuju ke kantor Johan, sepanjang perjalanan tak henti-hentinya keduanya bercerita dahsyatnya gempa tadi. Pak Hadipun bercerita ia mencoba telepon istrinya yang di Majenang belum bisa. Keduanyapun terlihat sering mengambil nafas dalam – dalam.

”Kalau sudah begini ya pak.....hampir semua orang bisa mengingat Allah dengan benar-benar mengingat...” tiba – tiba Johan berkata kepada Pak Hadi.

”ya begitulah pak....kayaknya betul....” kata Pak Hadi.

”Saya yakin pak, ketika gempa tadi sebagian besar orang tidak mengingat-ingat berapa harta yang ia punyai, mobil yang ia miliki...namun hanya satu ”bagaimana ia bisa selamat dari gempa ini”, untuk bisa selamatpun mereka hanya bergantung satu...yakni hanya kepada Allah semata....” kata Johan.

Johanpun melanjutkan cerita, ”tadi proyek yang rencananya dikasih ke saya, sudah saya batalkan pak .....”

”lo kok gitu pak ?” tanya Pak Hadi.

”Ya...iya, ...kan sudah dibilangin Pak Hadi tadi.... masa gara-gara proyek itu, saya dan orang itu sama-sama melalaikan Allah....” jelas Johan.

”Saya masih ada satu pertanyaan lagi pak Hadi, ”apa iya manusia supaya bisa mengingat Allah dengan benar...harus dikasih gempa dulu ?” tanya Johan.

Mendengar pertanyaan itu, Pak Hadi tertawa terpingkal – pingkal, dan Johanpun ikut tertawa – tawa. Namun setelah mereka tertawa tiba – tiba Pak Hadi berkata lirih, ”astaghfirullahal ’adzim....pak, saya Cuma takut....barangkali saya termasuk golongan itu pak..mau mengingat Allah, kalau dikasih cobaan dulu...”

Keduanyapun akhirnya terdiam membisu, akalpun melayang....dalam hati mereka bertanya, ”jangan – jangan saya baru mengingat Allah kalau dikasih cobaan”

Wallahu a’lam.


Read More......