CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Minggu, 23 November 2008

Ketika Hati Merasa Sempit

Pernahkah kawan merasa sempit dalam hidup ini. Sebagai makhluk yang normal sebagai manusia pasti pernah. Yaitu merasa serba kekurangan rezeki, melihat orang lain lebih sukses, kaya dan maju.


Merasa sudah bekerja demikian keras tetapi belum ada hasil.Sehingga merasa tidak berarti dan tidak berdaya. Akhirnya menjadi rendah diri, malas dan menyerah. Ini berbahaya jika sudah menyerang kita. Sebenarnya ada tips sederhana ketika perasaan itu datang, dan saya telah mencobanya dan cukup efektif membangkitkan semangat kembali. Caranya sederhana, yaitu catat semua hal yang telah diraih selama hidup, catat nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Memang nikmat Allah amat banyak, niscaya tidak akan sanggup menghitungnya. Tetapi catat saja yang diingat, bahkan yang sederhana sekalipun. Misalnya:

1.Alhamdulillah, saya bisa sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi.
2.Alhamdulillah, saya bisa bangun pagi.
3.Alhamdulillah, saya punya sepeda motor.
4.Alhamdulillah, saya punya pekerjaan tetap.
5.Alhamdulillah, saya bisa makan setiap hari.
6.Alhamdulillah, saya bisa menyapa dan tersenyum kepada orang lain.
7.Alhamdulillah, saya bisa menikmati opor ayam ketika lebaran.
8.Alhamdulillah, saya bisa melihat, mendengar dan merasa.
9.Alhamdulillah, saya tinggal di negara yang aman dan bersahabat.
10.Alhamdulillah, saya bisa tidur dengan nyenyak.
11.Alhamdulillah, saya memiliki istri yang sabar.
12.Alhamdulillah, saya bisa menulis dan membaca.
13.Alhamdulillah, saya bisa merasakan hangatnya mentari pagi.
14.Alhamdulillah, saya bisa melihat keindahan alam ciptaan-Nya.
15.Alhamdulillah, saya bisa berjalan dan berlari
16.Dll.

Banyak sekali bukan kalau mau diteruskan? Kemudian tips berikutnya adalah lihat kehidupan orang-orang yang secara ekonomi di bawah kita. Bukan untuk maksud berbangga diri, tetapi supaya bersyukur. Kemudian, pergi ke kuburan dan mengingat kematian, ingat akan hari pembalasan. Insya Allah hilang semua rasa sempit yang ada di dada. Lebih mantap lagi baca surat Ar-rahmaan ayat 1-78 di Al-qur'an. Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi kamu dustakan?

Semoga bermanfaat untuk instrospeksi diri penulis dan siapa saja yang membacanya.

Read More......

Keajaiban Memberi

Apa perbedaan cara berpikir antara orang bahagia dengan orang yang menderita? Perbedaannya sederhana saja, orang bahagia berpikir bagaimana hari ini saya bisa memberi dan berbagi terhadap sesama.


Tetapi orang menderita berpikir apa yang bisa saya terima hari ini. Sederhana bukan? Orang berbahagia tidak pernah berpikir untuk meminta imbalan kepada orang lain, karena Allah yang akan memberinya balasan. Tetapi orang menderita selalu mengharap imbalan kepada orang lain atas jasa-jasa yang ia lakukan. Dan tidak ada dalam sejarah bahwa orang-orang yang suka memberi dan berbagi ini menjadi jatuh miskin. Justru mereka menjadi orang yang kaya raya karena memberi, memberi dan memberi.

Anda memiliki kemampuan apapun walaupun kecil, beri dan bagi kepada orang lain. Niscaya kemampuan Anda akan meningkat. Anda memiliki harta walaupun sedikit, bagi dan beri kepada yang membutuhkan, niscaya harta Anda meningkat. Anda memiliki tenaga, waktu dan kesehatan maka maksimalkan untuk membantu orang lain, maka kita semakin kaya, kaya teman, kaya pengalaman bahkan kaya harta. Mengapa bisa begitu? Bukankah secara matematika jika kita menghabiskan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, maka waktu dan tenaga kita habis terbuang? Atau jika harta kita diberikan kepada orang yang membutuhkan, berarti harta kita berkurang? Secara nyata memang berkurang, tetapi ingat, ada malaikat yang mencatat perbuatan baik kita. Malaikat tsb. melaporkannya kepada Allah. Maka Allah memberi tambahan kepada kita, baik itu harta, ilmu, waktu dan tenaga yang lebih banyak lagi. Ngga percaya? Buktikan sendiri. Banyaklah memberi dengan syarat ikhlas, maka kita akan banyak menerima bahkan berlipat dari pemberian kita semula.


Read More......

Kejelekan Dengki

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Anas bin Malik bercerita bahwa suatu hari ia duduk bersama Rasulullah saw. Lalu Rasulullah berkata, “Akan datang seorang ahli surga.” Tidak berapa lama, datanglah seorang laki-laki dengan membawa sandal di tangan kirinya dan jenggotnya terlihat basah terkena air wudhu.


Esok harinya Rasulullah SAW berkata seperti itu lagi dan masuk orang laki-laki yang sama. Pada hari yang ketiga, beliau juga berkata seperti itu dan masuk orang laki-laki yang sama. Ketika Nabi meninggalkan tempat kami duduk, Abdullah bin Amr mengikuti orang itu dan berkata padanya, ”Aku telah bertengkar dengan bapakku dan aku bersumpah untuk tidak pulang ke rumah selama tiga hari, maka kalau kamu izinkan aku untuk menginap di rumahmu selama tiga hari dan setelah itu aku pulang ke rumah.”

Orang itu berkata, ”Boleh”

Maka ia tinggal selama tiga hari di rumah orang itu dan ia tidak pernah melihat orang itu bangun tengah malam, kecuali sebelum ia tidur ia berdoa kepada Allah. Laki-laki itu tidak berbicara kecuali hal-hal yang baik saja. Setelah tiga hari berlalu, Abdullah bin Amr mengaku pada si pemilik rumah, ” Sesungguhnya aku tidak bertengkar dengan ayahku dan akupun tidak minggat dari rumah. Aku mendengar dari Rasulullah bahwa engkau adalah salah seorang dari ahli surga dan aku sangat ingin mengetahui apa yang telah engkau kerjakan sehingga kamu mendapatkan kemuliaan ini. Akan tetapi aku tidak melihat kamu banyak melakukan ibadah-ibadah. Apa sesungguhnya yang telah kamu kerjakan?”

Orang itu berkata, ” Tidak ada yang aku kerjakan selain apa yang telah kamu lihat. Ibadah yang aku kerjakan sebagaimana yang kamu lihat, akan tetapi sesungguhnya tidak ada dalam hatiku keinginan berbuat curang (kebencian) kepada orang-orang muslim atas apa yang telah Allah berikan terhadap mereka.”

Lalu Abdullah bin Amr berkata, ” Inilah perbuatan yang telah kamu lakukan dan kami tidak dapat melakukannya.”

Ya, dengki. Menjauhinya membawa keselamatan dunia akhirat dan mengkutinya adalah membawa kerugian dunia akhirat. Betapa tidak, seorang pendengki selalu resah akan kebaikan dan anugerah yang dinikmati oleh orang lain. Ia tak akan tenang sampai kenikmatan itu hilang dari orang lain. Dan ia tak akan rela melihat kebahagiaan orang lain.

Dengki bisa hadir di mana saja dan kapan saja. Ia bisa muncul di tengah-tengah keluarga sehingga anak yang satu menjadi benci terhadap saudaranya yang lain. Ia bisa menyeruak di sekolah sehingga menimbulkan persaingan tidak sehat di antara pelajarnya. Ia pun bisa terbit di hati seorang tetangga sehingga menimbulkan rasa iri terhadap kekayaan tetangganya.

Dan Allah Maha Besar! Al-Quran pun menceritakan kisah-kisah tentang kedengkian masa lalu sebagai pelajaran untuk ummat masa sekarang. Diceritakan dalam berbagai surat, iblis tidak mau sujud kepada Adam karena merasa lebih baik dibanding Adam, lalu merasa dengki akan kenikmatan surga yang diperoleh Adam sehingga mengusahakan supaya Adam dan isterinya juga keluar dari surga. Kemudian ada pula kisah dua orang putra Adam, Habil dan Qabil. Karena dipicu oleh rasa dengki, Qabil akhirnya melakukan pembunuhan pertama terhadap saudara kandungnya sendiri di muka bumi ini. Dan ada pula kisah Yusuf as. yang dibuang saudara-saudaranya karena mereka dengki atas kasih sayang ayah mereka, Yaqub kepada Yusuf. Maka, tak berlebihan rasanya jika dengki dikatakan sebagai penyakit hati sejak zaman purbakala.

Read More......

Selasa, 29 Juli 2008

Senangkanlah Hatimu !!!

Dalam bukunya, Tasauf Modern, Prof. Hamka pernah menyalin sebuah artikel karya Al-Anisah Mai berjudul ”Kun Sa’idan”. Artikel itu diindonesiakan dengan judul: ”Senangkanlah hatimu!”

Dalam kondisi apa pun, pesan artikel tersebut, maka ”senangkanlah hatimu!” Jangan pernah bersedih. Dalam kondisi apa pun.

”Kalau engkau kaya, senangkanlah hatimu! Karena di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan yang sulit-sulit....”


”Dan jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tak ada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu...”

”Kalau engkau dilupakan orang, kurang masyhur, senangkan pulalah hatimu!

Karena lidah tidak banyak yang mencelamu, mulut tak banyak mencacatmu...”

”Kalau tanah airmu dijajah atau dirimu diperbudak, senangkanlah hatimu! Sebab penjajahan dan perbudakan membuka jalan bagi bangsa yang terjajah atau diri yang diperbudak kepada perjuangan melepaskan diri dari belenggu.”

Tulisan di atas langsung mengingatkan saya kepada hadits Nabi saw yang menerangkan bahwa kehidupan seorang muslim itu sungguh menakjubkan karena diliputi kebaikan-kebaikan. Jika diberi nikmat dia bersyukur dan itu sebuah kebaikan. Apabila diberi musibah dia bersabar, itu juga sebuah kebaikan.

Saya menangkap ada keterkaitan tulisan yang dibuat oleh Hamka dengan hadits Nabi saw tersebut. Keduanya mencoba membangun daya pikir yang positif dalam menyikapi segala fenomena yang ada yang dihadapi oleh setiap muslim. Selalu mencari sebanyak mungkin alasan untuk berbaik sangka terhadap ketentuan Allah SWT yang ditentukan kepada seluruh hamba-Nya.

Dengan mengedepankan daya pikir yang positif akan membangkitkan energi yang akan membuat diri tegar dan kuat terhadap setiap problematika kehidupan. Energi positip yang timbul akan menguatkan mental sehingga akan dapat menguatkan kaki agar senantiasa berdiri meskipun harus terseok-seok ketika berjalan. Kebaikan pun akan senantiasa muncul di antara tumpukan permasalahan jika disikapi dengan benar.

Read More......

Minggu, 20 Juli 2008

kata-kata renungan

Dalam bukunya, Tasauf Modern, Prof. Hamka pernah menyalin sebuah artikel karya Al-Anisah Mai berjudul ”Kun Sa’idan”. Artikel itu diindonesiakan dengan judul: ”Senangkanlah hatimu!”

Dalam kondisi apa pun, pesan artikel tersebut, maka ”senangkanlah hatimu!” Jangan pernah bersedih. Dalam kondisi apa pun.

”Kalau engkau kaya, senangkanlah hatimu! Karena di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan yang sulit-sulit....”


”Dan jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tak ada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu...”

”Kalau engkau dilupakan orang, kurang masyhur, senangkan pulalah hatimu!

Karena lidah tidak banyak yang mencelamu, mulut tak banyak mencacatmu...”

”Kalau tanah airmu dijajah atau dirimu diperbudak, senangkanlah hatimu! Sebab penjajahan dan perbudakan membuka jalan bagi bangsa yang terjajah atau diri yang diperbudak kepada perjuangan melepaskan diri dari belenggu.”

Tulisan di atas langsung mengingatkan saya kepada hadits Nabi saw yang menerangkan bahwa kehidupan seorang muslim itu sungguh menakjubkan karena diliputi kebaikan-kebaikan. Jika diberi nikmat dia bersyukur dan itu sebuah kebaikan. Apabila diberi musibah dia bersabar, itu juga sebuah kebaikan.

Dengan mengedepankan daya pikir yang positif akan membangkitkan energi yang akan membuat diri tegar dan kuat terhadap setiap problematika kehidupan. Energi positip yang timbul akan menguatkan mental sehingga akan dapat menguatkan kaki agar senantiasa berdiri meskipun harus terseok-seok ketika berjalan. Kebaikan pun akan senantiasa muncul di antara tumpukan permasalahan jika disikapi dengan benar.



Read More......

Selasa, 24 Juni 2008

kata-kata renungan

Apabila tidak mengetahui masih berapa usia kita yang tersisa dan apakah hari esok atau nanti masih setia menemani kita, maka tidak ada alasan menunda-nunda amal kebaikan




Read More......

Jumat, 06 Juni 2008

Hidup Sehat Cara Rasullah Saw

Insya Allah bermanfaat,terutama sebagai pengingat diri yang terkadang lalai memperhatikan asupan makanan.Bapak sering bilang,sakit itu berawal dari makanan,kalo makanmu baik insya Allah Kesehatan tetep terjaga.Lagi nyoba nerapin,mulai lagi belajar hidup sehat walo awalnya berasa berat en ribet....


jadi inget juga petuah yang sering banget denger waktu SD dulu,"Mensana in corpore sano" -kayaknya salah deh tulisannya-

JENIS MAKANAN

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya.
Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

Jangan makan SUSU bersama DAGING

Jangan makan DAGING bersama IKAN

Jangan makan IKAN bersama SUSU

Jangan makan AYAM bersama SUSU

Jangan makan IKAN bersama TELUR

Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD

Jangan makan SUSU bersama CUKA

Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTAIL

CARA MAKAN

JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI.
JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.
Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya... cobalah.................................
Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek.... Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.
Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat
amalan antara lain:
Mandi Pagi sebelum subuh, sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).
Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan) Wassalam...



Read More......

Jumat, 23 Mei 2008

22 Akibat Berbuat Maksiat

22 Akibat Berbuat Maksiat

“Seorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.”
(HR Tarmidzi)


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat? Ibnu Qayyim Al-Jauziyah telah meneliti tentang hal ini. Menurutnya, ada 22 akibat
yang akan menimpa diri kita. Karena itu, renungkahlah, wahai orang-orang yang berakal!

Akibat yang pertama adalah maksiat akan menghalangi diri kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan Jama’ah yang dimuliakan Allah….Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Tapi ketahuilah, kemaksiatan dalam hati kita dapat menghalangi dan memadamkan cahaya itu. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi’i yang luar biasa. Imam Malik berkata, “Aku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”

Perhatikan, wahai Saudaraku sekalian, Imam Malik menunjukkan kepada kita bahwa pintu ilmu pengetahuan akan tertutup dari hati kita jika kita melakukan maksiat.

Akibat yang kedua adalah maksiat akan menghalangi Rezeki

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.” (HR. Ahmad)

Karena itu, wahai Saudaraku sekalian, kita harus meyakini bahwa takwa adalah penyebab yang akan mendatangkan rezeki dan memudahkan rezeki kita. Jika saat ini kita merasakan betapa sulitnya mendapatkan rezeki Allah, maka tinggalkan kemaksiatan! Jangan kita penuhi jiwa kita dengan debu-debu maksiat.

Jama’ah yang dimuliakan Allah….

Akibat ketiga, maksiat membuat kita berjarak dengan Allah.

Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, “Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa itu. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa.”

Akibat maksiat yang keempat adalah

kita akan punya jarak dengan orang-orang baik.Semakin banyak dan semakin berat
Maksiat yang kita lakukan, akan semakin jauh pula jarak kita dengan orang-orang baik. Sungguh jiwa kita akan kesepian. Sunyi. Dan jiwa kita yang gersang tanpa sentuhan orang-orang baik itu, akan berdampak pada hubungan kita dengan keluarga,
istri, anak-anak, dan bahkan hati nuraninya sendiri. Seorang salaf berkatata, “Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang (kendaraan) dan istriku.”

Akibat kelima, maksiat membuat sulit semua urusan kita

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan
mempesulit segala urusan pelakunya.Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap gulita. Ibnu Abbas r.a. berkata, “Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan
kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan.
Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki dan kebencian makhluk.”
Begitulah, wahai Saudaraku, jika kita gemar bermaksiat, semua urusan kita akan menjadi sulit karena semua makhluk di alam semesta benci pada diri kita. Air yang kita minum tidak ridha kita minum. Makanan yang kita makan tidak suka kita makan.
Orang-orang tidak mau berurusan dengan kita karena benci.

Jama’ah yang dimuliakan Allah….

Akibat keenam, maksiat melemahkan hati dan badan

Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, maka kuatlah badannya. Tapi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah.Tidak ada kekuatan dalam dirinya.Wahai Saudaraku, lihatlah bagaimana
menyatunya kekuatan fisik dan hati kaum muslimin pada diri generasi pertama. Para sahabat berhasil mengalahkan kekuatan fisik tentara bangsa Persia dan Romawi padahal
para sahabat berperang dalam keadaan berpuasa!

Akibat maksiat yang ketujuh adalah kita terhalang untuk taat

Orang yang melakukan dosa dan maksiat cenderung untuk tidak taat.
Orang yang berbuat masiat seperti orang yang satu kali makan, tetapi mengalami sakit berkepanjangan. Sakit itu menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih
baik. Begitulah. Jika kita hobi berbuat masiat, kita akan terhalang untuk berbuat taat.
Saudaraku yang dimuliakan Allah….

Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahan
Ini akibat maksiat yang kedelapan.

Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Padahal, tidak
ada kehidupan kecuali jika hidup itu dihabiskan untuk ketaatan, ibadah, cinta, dan dzikir kepada Allah serta mencari keridhaan-Nya.
Jika usia kita saat ini 40 tahun. Tiga per empatnya kita isi dengan maksiat. Dalam kacamata iman, usia kita tak lebih hanya 10 tahun saja. Yang 30 tahun adalah kesia-siaan dan tidak memberi berkah sedikitpun. Inilah maksud pendeknya umur pelaku
maksiat.Sementara, Imam Nawawi yang hanya diberi usia 30 tahun oleh Allah swt.
Usianya begitu panjang. Sebab, hidupnya meski pendek namun berkah. Kitab Riyadhush Shalihin dan Hadits Arbain yang ditulisnya memberinya keberkahan dan usia yang panjang, sebab dibaca oleh manusia dari generasi ke generasi hingga saat ini
dan mungkin generasi yang akan datang.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Akibat kesembilan, maksiat menumbuhkan maksiat lain

Seorang ulama salaf berkata, jika seorang hamba melakukan kebaikan,
maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi
pelakunya.Karena itu, hati-hatilah, Saudaraku. Jangan sekali-kali mencoba berbuat
maksiat. Kalian akan ketagihan dan tidak bisa lagi berhenti jika sudah jadi
Kebiasaan

Maksiat mematikan bisikan hatinurani
Ini akibat berbuat maksiat yang kesepuluh.

Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan. Dan sebaliknya, akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan hati untuk bertobat. Inilah yang menjadikan penyakit hati paling besar: kita tidak bisa mengendalikan hati kita sendiri. Hati kita menjadi liar mengikuti jejak maksiat ke maksiat yang lain.Jika sudah seperti itu, hati kita akan melihat maksiat begitu indah. Tidak ada keburukan sama sekali

Jama’ah yang dimuliakan Allah….

Itulah akibat maksiat yang kesebelas. Tidak ada lagi rasa malu ketika berbuat maksiat. Jika orang sudah biasa berbuat maksiat, ia tidak lagi memandang perbuatan itu sebagai sesuatu yang buruk. Tidak ada lagi rasa malu melakukannya. Bahkan, dengan rasa bangga ia menceritakan kepada orang lain dengan detail semua maksiat yang dilakukannya. Dia telah menganggap ringan dosa yang dilakukannya. Padahal dosa itu demikian besar di mata Allah swt.Para pelaku maksiat yang seperti itu akan menjadi para pewaris umat yang pernah diazab Allah swt.

Ini akibat kedua belas yang menimpa pelaku maksiat.

Homoseksual adalah maksiat warisan umat nabi Luth a.s. Perbuatan curang dengan mengurangi takaran adalah maksiat peninggalan kaum Syu’aib a.s. Kesombongan di muka bumi dan menciptakan berbagai kerusakan adalah milik Fir’aun dan kaumnya.
Sedangkan takabur dan congkak merupakan maksiat warisan kaum Hud a.s.Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa pelaku maksiat zaman sekarang ini adalah pewaris kaum umat terdahulu yang menjadi musuh Allah swt. Dalam musnad Imam Ahmad dari
Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongannya.” Na’udzubillahi min dzalik! Semoga kita bukan salah satu dari mereka.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Akibat berbuat maksiat yang ketiga belas adalah maksiat menimbulkan
kehinaan dan mewariskan kehinadinaan

Kehinaan itu tidak lain adalah akibat perbuatan maksiat kepada Allah sehingga Allah pun menghinakannya. “Dan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (Al-Hajj:18). Sedangkan kemaksiatan itu akan melahirkan kehinadinaan. Karena, kemuliaan itu hanya akan muncul dari ketaatan kepada Allah swt. “Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu….” (Al-Faathir:10). Seorang Salaf
pernah berdoa, “Ya Allah, anugerahilah aku kemuliaan melalui ketaatan kepada-Mu; dan janganlah Engkau hina-dinakan aku karena aku bermaksiat kepada-Mu.”

Akibat keempat belas, maksiat merusak akal kita

Saudaraku yang dimuliakan Allah….
Tidak mungkin akal yang sehat lebih mendahulukan hal-hal yang hina.
Ulama salaf berkata, seandainya seseorang itu masih berakal sehat, akal sehatnya itu akan mencegahnya dari kemaksiatan kepada Allah. Dia akan berada dalam genggaman Allah, sementara malaikat menyaksikan, dan nasihat Al-Qur’an pun mencegahnya,
begitu pula dengan nasihat keimanan. Tidaklah seseorang melakukan maksiat, kecuali akalnya telah hilang!

Akibat kelima belas, maksiat menutup hati.

Allah berfirman, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (Al-Muthaffifiin:14). Imam Hasan mengatakan hal itu sebagai dosa yang berlapis dosa. Ketika dosa dan maksiat telah menumpuk, maka hatinya pun telah tertutup.

Akibat keenam belas, pelaku maksiat mendapat laknat Rasulullah saw.

Saudaraku sekalian, Rasulullah saw. melaknat perbuatan maksiat seperti
mengubah petunjuk jalan, padahal petunjuk jalan itu sangat penting
(HR Bukhari); melakukan perbuatan homoseksual (HR Muslim); menyerupai
laki-laki bagi wanita dan menyerupai wanita bagi laki-laki; mengadakan
praktik suap-manyuap (HR Tarmidzi), dan sebagainya. Karena itu, tinggalkanlah semua itu!

Akibat ketujuh belas, maksiat menghalangi syafaat Rasulullah dan
Malaikat.

Kecuali, bagi mereka yang bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus.
Allah swt. berfirman, “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan: ‘Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyla-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke
dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih d iantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan.” (Al-Mukmin: 7-9)

Akibat kedelapan belas, maksiat melenyapkan rasa malu.

Padahal, malu adalah pangkal kebajikan. Jika rasa malu telah hilang dari diri kita, hilangkah seluruh kebaikan dari diri kita. Rasulullah bersabda, “Malu itu
merupakan kebaikan seluruhnya. Jika kamu tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhari)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Akibat kesembilan belas, maksiat yang kita lakukan adalah bentuk meremehkan Allah.

Jika kita melakukan maksiat, disadari atau tidak, rasa untuk mengagungkan Allah perlahan-lahan lenyap dari hati kita. Ketika kita bermaksiat, kita sadari atau tidak, kita telah menganggap remeh adzab Allah. Kita mengacuhkan bahwa Allah
Maha Melihat segala perbuatan kita. Sungguh ini kedurhakaan yang luar biasa!

Saudaraku yang dimuliakan Allah….

Maksiat memalingkan perhatian Allah atas diri kita. Ini akibat yang kedua puluh.

Allah akan membiarkan orang yang terus-menerus berbuat maksiat berteman dengan setan. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyir: 19)

Maksiat melenyapkan nikmat dan mendatangkan azab. Ini akibat yang kedua puluh satu.

Allah berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)Ali r.a. berkata, “Tidaklah turun bencana melainkan karena dosa. Dan tidaklah bencana lenyap melainkan karena tobat.” Karena itu, bukankah sekarang waktunya bagi kita untuk segera bertobat dan berhenti dari
segala maksiat yang kita lakukan?

Dan akibat yang terakhir, yang keduapuluh dua, maksiat memalingkan diri
kita dari sikap istiqamah.

Kita hidup di dunia ini sebenarnya bagaikan seorang pedagang. Dan pedagang yang cerdik tentu akan menjual barangnya kepada pembeli yang sanggup membayar dengan harga tinggi. Saudaraku, siapakah yang sanggup membeli diri kita dengan
harga tinggi selain Allah? Allah-lah yang mampu membeli diri kita dengan bayaran kehidupan surga yang abadi. Jika seseorang menjual dirinya dengan imbalan kehidupan dunia yang fana, sungguh ia telah tertipu!

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Renungkan! Renungkan…! Semoga Allah menjaga kita semua dari perbuatan
maksiat. Amin.

Read More......

Kamis, 22 Mei 2008

strategi setan menjerumuskan manusia


Adapun strategi setan untuk mewujudkan visi dan misinya adalah sbb :

1. Waswasah
Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam pikiran kita, "Nanti lima menit lagi". Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Sholat Shubuh terlambat bahkan tidak sholat.


2. Tazyin
Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.

3.Tamanni
Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun pada jam tiga saat wekwr berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu meneruskan tidur.
Pernahkan kita ingin bertobat? Namun pada sat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.

4. A'dawah
A'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan berikhtiar menumbuhkan permusuhan di anatara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, setan biasanya menumbuhkan prasangka buruk.Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap strategi setan.

5. Takwif
Takwif artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif.

6. Shaddun
Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau melakukan sholat, atau mengantuk saat membacaAl Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.

7. Wa'dun
Wa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Misalnya, banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun atau janji palsu dari setan.

8. Kaidun
Kaidun artinya tipu daya. Setan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berpikir nanti saja mengerjakannya krn waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai. Strategi ini disebut kaidun.

9. Nisyan
Nisyan artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu hal yang manusiawi, tetapi setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? lupa sholat? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyan.

Demikian ringkasan tentang strategi setan. Semoga kita dapat mencermati dan berusaha agar tidak terjebak strategi setan laknatullah (setan yang dilaknat Allah)

Read More......

MU JUARA CHAMPION

Bravo MU JUARA LAGI !!!!!
RED DEVIL MANIA









Read More......

Sabtu, 17 Mei 2008

Mewaspadai Empat Perkara

Setiap manusia mencari kebahagiaan di dunia ini. Ada yang mencari bahagia di kantor, di sekolah, di warung kopi, di mal, di pasar, atau di mana saja. Mungkin ada yang bahagia saat membeli perhiasan baru, dan ada yang merasa bahagia ketika baru menerima gaji. Bahkan ada pula yang memiliki rasa bahagia hanya karena sepucuk surat dari orang yang tercinta.

Kebahagiaan adalah milik siapa saja, baik yang kaya maupun yang miskin, yang berpangkat ataupun tidak, yang memiliki jabatan tinggi atau rendah, yang memiliki gelar ataupun tidak, dari seorang bocah yang masih ingusan hingga yang renta. Semua berhak mendapatkan sesuatu yang bernama bahagia, karena inti kebahagiaan adalah mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Itulah bahagia.


Tetapi cobalah tengok aktifitas keseharian kita. Usai bangun tidur dan salat subuh berjamaah dengan isteri dan anak-anak, telpon mulai berdering, radio berbunyi membeberkan bursa efek dan valuta asing, sementara televisi sudah menyuguhkan berita terhangat bahkan gambar yang kadang tak layak dilihat anak-anak kita. Sementara al-Qur'an nyaris kita tinggalkan. Kita lupa terhadap perintah Rasulullah: sinarilah rumahmu dengan bacaan al-Qur'an.

Kalau hak Allah tersisihkan, kata Rasulullah, maka Allah akan menumbuhkan empat perkara. Rasulullah SAW bersabda: BARANGSIAPA YANG PADA PAGI HARINYA MENJADIKAN DUNIA SEBAGAI KONSENTARSI YANG UTAMA, DAN SAMA SEKALI TIDAK MEMPERHATIKAN HAK ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENUMBUHKAN EMPAT PERKARA KEPADANYA. PERTAMA, KEINGINAN YANG TIDAK PERNAH HABIS-HABISNYA. KEDUA, KESIBUKAN YANG TIDAK PERNAH TERSELESAIKAN OLEHNYA. KETIGA, KEBUTUHAN YANG TIDAK BERUJUNG. KEEMPAT, ANGAN-ANGAN YANG TIDAK PERNAH TERCAPAI. (HR Dailami)

Hal tersebut terjadi karena konsenstrasi kita belum seimbang. Ada cara yang efektif untuk menghindari dari penyakit tersebut. Ketika kita makan, seyogyanya niatkan untuk mengisi ulang energi dalam rangka beribadah kepada Allah. Manakala kita hendak bekerja, lakukan niat bahwa bekerja adalah perintah Allah yang wajib dilaksanakan untuk menafkahi isteri dan keluarga. Dengan demikian, bekerja atau aktifitas apapun untuk kepentingan keluarga dan masyarakat akan bernilai ibadah di sisi Allah swt.

"….Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat perkerjaanmu itu..." (QS 9:105)

Bekerja itu sendiri adalah nikmat Allah yang wajib disyukuri. Salah satu mensyukuri nikmat itu diaplikasikan dengan menyumbangkan sebagian kecil harta kita kepada orang yang berhak menerimanya. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa mendermakan harta merupakan salah satu upaya untuk membersihkan harta dari hal-hal yang mengandung syubhat, menolak malapetaka dan penyakit, serta mendatangkan rezeki yang lebih berkah disamping menggembirakan orang miskin (idkhalus suruur lil-mu'minin).

Dengan demikian keempat macam penyakit tadi dapat dihindari; segala keinginan pasti terbatas karena hanya karena Allah semata, kesibukan akan terselesaikan karena Allah senantiasa memberi inayah (pertolongan), kebutuhan akan terpenuhi karena Allah swt memberkahi, dan tentunya tidak ada angan-angan yang lebih mulia selain mengharap ridha Allah swt.



Read More......

Senin, 12 Mei 2008

MU JUARA !!!!





Selamat for tim kesayanganku MU...
smoga bisa nambah juara lagi untuk piala champion...Bravo MU

Read More......

Minggu, 27 April 2008

Hari Lahir dan Sifat

Hari Lahir dan Sifat

1. SENIN = BUNGA >
Bunga biasanya disukai orang karena keindahannya. Begitu juga yang lahir pada hari senin ini, lebih cenderung mementingkan penampilan lahiriah. Di manapun berada dia selalu tampil rapi dan prima. Jadi ngga heran kalau banyak orang yang menyukainya. Kekurangannya adalah sering membanggakan diri dan keras kepala, tapi si bunga ini juga murah hati lho.


2. SELASA = API >
Orang yang lahir pada hari selasa mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Suka menolong tanpa membeda-bedakan orang. Dia juga sangat setia dan susah untuk jatuh cinta. Kalau jadi doinya jangan coba2 deh menipu atau menghianatinya. Karena dia bakal cepat naik pitam dan gaya marahnya jelek, suka membesar-besarkan masalah.

3. RABU = DAUN >
Mereka yang lahir pada hari ini mempunyai sifat pendiam, kepribadian tenang, berwibawa dan ramah tamah. Kalau kamu mengenalnya lebih dekat baru kelihatan kalau dia sangat menyenangkan. Tapi sayangnya dia cepat terbawa arus. Dan juga gampang percaya pada omongan orang yang belum tentu benar, dia paling anti diperintah tapi sayang pada keluarga.

4. KAMIS = ANGIN >
Angin selalu bertiup kemanapun tanpa rasa lelah, begitu juga yang lahir pada hari kamis ini, adalah orang yang tidak murah menyerah, semangat kerjanya tinggi, tekun dan giat berlatih. Tapi dia tidak betah dirumah. Cuma dia kadang-kadang seperti pepatah "bagaikan kacang lupa pada kulitnya," yaitu suka lupa diri dan terkenal banyak omong dan curiganya berlebihan. Sifatnya yang bisa diacungkan jempol adalah : tidak pernah dendam.

5. JUMAT = AIR >
Air itu tenang, menyejukkan dan membawa kesegaran, tapi juga dapat dahsyat bagaikan ombak laut. Yang lahir pada hari Jumat ini terkenal agak pendiam, tapi bukan berarti bodoh karena dia berprinsip lebih baik diam daripada berbicara yang tidak ada gunanya. Wibawanya sangat besar dan tidak heran kalau dia terkenal dan dikagumi. Tapi dia egois, keras kepala, suka membanggakan diri dan semua kemauannya harus dituruti.

6. SABTU = BUMI >
Yang lahir pada hari sabtu ini punya fisik yang kuat, berpendirian kuat, kokoh dan tegar. Cita-citanya tinggi dan sangat murah hati. Dia tidak akan segan-segan memberi apapun yang dia punya, asal itu dapat menolong orang. Kekurangannya dia ingin selalu menguasai atau memiliki apa yang dia suka, agak egois dan sombong. Tapi dia tidak cepat putus asa dan selalu berusaha terus.

7. MINGGU = MEGA >
Biasanya orang yang lahir pada hari Minggu mempunyai banyak teman, pergaulannya luas seperti luasnya mega. Selalu ramah pada setiap orang dan terkenal gigih dalam bekerja. Tapi kekurangannya, dia sering berlarut-larut dalam kesedihan dan segala kemauannya harus dituruti, kalau tidak dituruti ? Dia akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun. Soal cinta ? dia selalu setia dan bukan tipe gampangan.

Read More......

Tips biar selalu happy

Senengnya kalo hidup bisa happy terus. Serasa nggak
punya beban, hari-hari kamu enjoy terus kan. So apa aja sih
kiatnya biar hidup always happy.

Pertama, nggak pernah punya musuh, kalo kamu orangnya
asyik. Dimana-mana begaul nggak bakal pernah punya masalah
sama orang alias nggak punya musuh. Wuih pasti nyaman kan
hidup kamu.

Kedua, punya sohib yang care, kebetulan banget kamu punya
banyak sohib yang super care sama kehidupan kamu. Saat kamu
lagi susah atau sedih. Nggak ada masalah, karena otomatis
banyak yang menghibur.

Ketiga, nggak mempan disirikkin, ini kuncinya lho, tiap
kali kamu digosipin orang atau disirikkin orang. Nggak
gampang disulut emosi. Tetep nyante dan tenang aja.

Keempat, selalu pede, percaya diri juga kunci utamanya.
Lagi bete or sebel sama seseorang. Nggak pernah dipikirin.

Kelima, jalani hidup nggak perlu ngoyo, segala sesuatu yang
kamu jalanin nggak perlu maksain diri. Easy going aja.

Keenam, bisa bersosialisasi, memperbanyak jaringan itu
penting. Jika kamu pengen sukses, banyak relasi yang bisa
kamu tembus.

Apa sih yang paling membuat kamu happy ?

Read More......

Rabu, 23 April 2008

Tiga cara bersyukur

Tiga Cara Bersyukur

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Alnahl [16]: 18).

Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.''

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11).

Read More......

kekuatan ikhlas

Kekuatan Ikhlas

Ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan ditujukan untuk Allah semata. Alquran menyuruh kita ikhlas (QS Yunus [10]: 105). Rasul SAW mengingatkan, ''Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.'' (HR Abu Dawud dan Nasa'i). Imam Ali RA juga berkata, ''Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.''

Kendati bersimbah peluh, berkuah keringat, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah. Maka, sungguh rugi orang yang bertempur, mempertaruhkan nyawa dengan niat ingin disebut pahlawan, atau orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan.

Seorang sufi menuturkan, ''Ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT. Untuk menjadi saksi atas perbuatanmu.'' Ikhlas menjadi benar-benar teramat penting yang akan membuat hidup ini menjadi indah, ringan, dan bermakna.

Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak dibelenggu pengharapan akan pujian. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk. Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya, caci maki. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidup, karena ia banyak berharap pada makhluk yang lemah, ia mengikatkan diri pada tali yang rapuh.

Jabatan tak kan membuat terpesona hati orang yang ikhlas. Ia tidak ujub dengan jabatan setinggi langit, dan tidak minder dengan jabatan yang rendah. Dalam benaknya Allah menilai bukan dari jabatan, tapi tanggung jawab terhadap amanah dari jabatannya itu. Ia sangat yakin akan janji dan jaminan Allah yang Mahakaya.

Justru imbalan manusia tiada apa-apanya dibanding imbalan Allah SWT. Sungguh tak ada risau, tak khawatir ditipu, dikhianati, bila dekat dengan seorang hamba yang ikhlas. Justru sebaliknya, orang akan merasa nyaman karena sikap dan tutur katanya menghargai dan menyejukkan, penuh manfaat, karena orang yang ikhlas perhatiannya fokus memberi yang terbaik untuk Allah yang selalu menatapnya. Imbasnya akan memberi kebaikan pada orang yang berada di kanan-kirinya. Dan Allah beri penghargaan pada mereka (QS An-Nisa [4]: 146). Subhanallah, adakah yang lebih berharga dari pemberian Allah? Maka, nikmat Tuhan manakah yang kita dustakan?

Read More......

lima perkara

Seorang sufi bercerita tentang perjalanan jiwanya

Dia berkata : Hatiku pernah gelisah memikirkan lima perkara
Sehingga aku sibuk mencari jawabannya
Ternyata aku mendapatkannya dalam lima perkara pula,

Pertama, aku mencari berkah dalam mengejar keperluan hidup
Aku menemukannya saat aku melakukan Shalat Dhuha

Kedua, aku mencari penerang dalam alam kubur
Aku menemukannya saat aku melakukan Shalat Malam

Ketiga, aku mencari jawaban untuk pertanyaan Munkar dan Nakir
Aku menemukannya saat aku membaca Al Qur’an

Keempat, aku mencari alat pegangan saat meniti Shiratal Mustaqim
Aku menemukannya saat aku berpuasa dan bersedekah

Dan kelima, aku mencari naungan Arasy
Dan aku menemukannya saat aku mengasingkan diri dan beribadah kepada Allah

Sekarang hatiku beristirahat dengan tenang

Read More......

Minggu, 06 April 2008

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.
Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.
? Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."
? Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan- kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." ? Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".
* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."
Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.
Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.
Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.
Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.
Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."
Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.
* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.
Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.
MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only............how nice!!!!

Read More......

Kamis, 20 Maret 2008

Surat dari Allah SWT

Buat temen2 mungkin bisa jadi instropeksi buat kita :
Lucu ya, uang Rp 20,000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal mesjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola.
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman.
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.
Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 juz saja, tapi novel best-seller 100 halamanpun habis dilalap dalam sekejap.
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar.
Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika.
Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip.
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al Quran.
Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa.
Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali LUCU YA ??? ..............

"Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu''min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." (QS. 33:47).
Surat dari Allah SWT. :
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .. Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ... AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk... Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk Berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya.... Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU... Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do''a, pikiran atau syukur dari hatimu. Keesokan harinya .. engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.... Tapi yang KU tunggu ....tak kunjung tiba .. tak juga kau menyapaKU. Subuh.... Dzuhur... Ashyar .... Magrib.... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do''a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.... Apa salahKU padamu .. wahai UmmatKU????? Rizki yangKU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yangKU hidangkan, anak-anak yang KU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU...!!!!!!! Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU... yang selalu menyertaimu setiap saat.... ALLAH SWT. NB: Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang yang kau sayangi? Untuk mengingatkan bahwa segala apapun yang telah kita terima dan kita punya saat ini datangnya hanya dari ALLAH SWT semata. Wassalam,

Read More......

Rabb yang Tidak Pernah Zhalim

Tidakkah Anda berhak untuk bahagia, tenang dan yakin dengan janji Allah jika Anda tahu bahwa di atas langit ada Rabb Yang Maha Adil, Hakim Yang Maha Bijak, Yang memasukkan seorang wanita ke surga hanya karena menolong seekor anjing dan memasukkan seorang wanita yang lain ke neraka karena menyiksa seekor kucing?

Wanita pertama adalah wanita pelacur dari Bani Israel. Dia memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan. Maka Allah pun mengampuni semua dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Sebab dia melakukan itu dengan penuh ikhlas karena Allah semata.

Sedangkan wanita kedua adalah seorang wanita yang menyekap seekor kucing di dalam sebuah kamar tanpa dibei makan dan minum. Kucing itu terpaksa makan serangga yang ada di tanah. Oleh Allah dia dijebloskan ke dalam neraka.

Cerita ini memberikan manfaat yang besar dan memberikan kedamaian di dalam hati karena Anda akhirnya tahu bahwa Allah tetap membalas sekecil apapun amalan itu.

Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan, "Ada empat puluh budi pekerti. Yang paling tinggi adalah wanita yang memberikan kambing betinanya. Tidaklah seseorang yang mengerjakan salah satu dari budi pekerti ini karena mengharapkan yang telah dijanjikan Allah dan membenarkan pahala yang akan diterima kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga.

"Allah berfirman, "Barangsiapa yang melakukan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (QS Az-Zalzalah: 7-8)

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS Huud: 114)

Karena itu, tolonglah orang yang mendapatkan bencana, berilah orang yang tidak mendapatkan rezki, tolonglah orang yang dizhalimi, berilah makan orang yang sedang kelaparan, berilah minum orang yang kehausan, jenguklah orang yang sedang sakit, antarkan jenazah orang yang meninggal, hiburlah orang yang mendapat musibah.

Tuntunlah orang yang buta, tunjukilah orang yang sedang tersesat, hormatilah tamu yang datang. Berbuat baiklah kepada tetangga, hormatilah orang yang lebih tua dan kasihilah orang yang lebih muda. Jangan pelit dengan makanan yang Anda miliki, bersedekahlah dengan harta milik Anda, haluskanlah tutur kata Anda, dan janganlah Anda menyakiti seseorang sebab itu akan menjadi sedekah bagi Anda.

Nilai-nilai yang indah dan sifat-sifat yang tinggi tersebut akan membawa kebahagiaan dan kedamaian, mengusir kesedihan, kesuntukan dan keresahan yang ada.

Demi Allah, sungguh budi pekerti yang bagus sekali, jika budi pekerti itu adalah seorang pria maka pastilah seorang lelaki yang gagah dan ganteng, berbau wangi, namanya bagus, dan wajahnya selalu berseri.(

Read More......

Mensyukuri yang sedikit...

Orang yang tidak pernah memuji Allah atas nikmat air dingin yang bersih dan segar, ia akan lupa kepada-Nya jika mendapatkan istana yang indah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh buah-buahan yang ranum. Orang yang tidak pernah bersyukur atas sepotong roti yang hangat, tidak akan pernah bisa mensyukuri hidangan yang lezat dan menu yang nikmat. Orang yang tidak pernah bersyukur dan bahkan kufur tidak akan pernah bisa membedakan antara yang sedikit dan yang banyak. Tapi ironisnya, tak jarang orang-orang seperti itu yang pernah berjanji kepada Allah bahwa ketika nanti Allah menurunkan nikmat kepadanya dan menyirami mereka dengan nikmat-nikmat-Nya maka mereka akan bersyukur, memberi dan bersedekah.

Dan, di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh." Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS At-Taubah: 75-76)

Setiap hari kita banyak melihat manusia model ini. Hatinya hampa, pikirannya kotor, perasaannya kosong, tuduhannya kepada Rabbnya selalu yang tidak senonoh, yang tidak pernah memberi karunia yang besarlah, tidak pernah memberinya rezkilah, dan yang lainnya. Dia mengucapkan itu ketika badannya sangat sehat dan serba kecukupan. Dalam kemudahan yang baru seperti itu saja, dia sudah tidak bersyukur. Lalu bagaimana jika harta yang melimpah, rumah yang indah, dan istana yang megah telah menyita waktunya? Yang pasti dia akan lebih kurang ajar dan akan lebih banyak durhaka kepada Rabbnya.

Orang yang bertelanjang kaki, karena tidak punya alas kaki mengatakan, "Saya akan bersyukur jika Rabbku memberiku sepatu." Tapi orang yang telah memiliki sepatu akan menangguhkan syukurnya sampai dia mendapatkan mobil mewah. Kurang ajar sekali. Kita mengambil kenikmatan itu dengan kontan, namun mensyukurinya dengan mencicil. Kita tak pernah bosan mengajukan keinginan-keinginan kita, tapi perintah-perintah Allah yang ada di sekeliling kita lamban sekali dilaksanakan.

Read More......

Sebelum kita mengeluh....

Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yg tidak baik,Pikirkan tentang seseorang yg tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,Pikirkan tentang seseorang yg tidak punya apapun untuk dimakan

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,Pikirkan tentang seseorang yg meminta-minta di jalanan

Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk,Pikirkan tentang seseorang yg berada pada tingkat yg terburuk di dalam hidupnya

Sebelum kita mengeluh tentang suami atau istri anda,Pikirkan tentang seseorang yg memohon kepada Tuhan tuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,Pikirkan tentang seseorang yg meninggal terlalu cepatSebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,Pikirkan tentang seseorang yg sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kita mengeluh tentang rumahmu yg kotor karena pembantu tidakmengerjakan tugasnya,Pikirkan tentang orang-orang yg tinggal di jalanan

Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya kita telah menyetir,Pikirkan tentang seseorang yg menempuh jarak yg sama dg berjalanDan disaat kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan,Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yg berharap mereka mempunyaipekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yg tidak berdosa

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kita masih hidup !!!!!!!!

Read More......

Nikmatilah,karena inipun akan berlalu...

Saat di depanmu terhidang nasi sayur tahu tempe, mengapa mesti sibuk berandai-andai dapat makan ikan, daging atau ayam ala resto? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang ada tanpa berkesah, pastilah rasanya tak jauh beda. Karena enak atau tidaknya makanan lebih tergantung kepada rasa lapar dan mau tidaknya kita menerima apa yang ada. Maka nikmatilah, karena jika engkau terus mengharap makanan yang lebih enak, makanan yang ada di depanmu akan basi, padahal belum tentu besok engkau akan mendapatkan yang lebih baik daripada hari ini.

Saat engkau menemui udara pagi ini cerah, langit hari ini biru indah, mengapa sibuk mencemaskan hujan yang tak kunjung datang? Padahal kalau saja kau nikmati adanya tanpa kesah, pastilah kau dapat mengerjakan begitu banyak kegiatan dengan penuh kegembiraan. Maka nikmatilah, jangan malah resah memikirkan hujan yang tak kunjung tumpah. Karena jika kau tak menikmatinya, maka saat tiba masanya hujan menggenangi tanahmu, kau pun kan kembali resah memikirkan kapan hujan berhenti.

Percayalah, semua ini akan berlalu, maka mengapa harus memikirkan sesuatu yang tak ada, namun suatu saat pasti akan hadir jua? Sedang hal itu hanya akan membuat kita kehilangan keindahan hari ini karena mencemaskan sesuatu yang belum pasti.

Saat engkau memiliki sebuah pekerjaan dan mendapatkan penghasilan, meski tak sesuai dengan yang kau inginkan, mengapa mesti kesal dan membayangkan pekerjaan ideal yang jauh dari jangkauan? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang kau miliki, tentu akan lebih mudah menjalani. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat kau dapatkan apa yang kau inginkan, ternyata tak seindah yang kau bayangkan. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat sudah kau lepaskan, kau akan menyesal, ternyata begitu banyak kebaikan yang tidak kau lihat sebelumnya. Ternyata begitu banyak keindahan yang terlewat tak kau nikmati.

Maka nikmatilah, dan jangan habiskan waktumu dengan mengeluh dan menginginkan yang tidak ada. Maka nikmatilah, karena suatu saat, semua ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, jangan sampai kau kehilangan nikmatnya dan hanya mendapatkan getirnya saja. Maka nikmatilah dengan bersyukur dan memanfaatkan apa yang kau miliki dengan lebih baik lagi agar besok menjadi sesuatu yang berguna. Maka nikmatilah karena ia akan menjadi milikmu apa adanya dan hanya saat ini saja. Sedang besok bisa jadi semua telah berganti.

Jika hari ini engkau menderita, maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu, jangan biarkan dia pergi, kemudian ketika kau harus lebih menderita suatu saat nanti, engkau tidak sanggup menahannya. Maka nikmatilah rasa sedihmu, dengan mengenang kesedihan yang lebih dalam yang pernah kau alami. Dengan membayangkan kesedihan yang lebih memar pada hari akhir nanti jika kau tak dapat melewati kesedihan kali ini.

Dengan menemukan penghapus dosa pada musibah yang kau alami kini. Maka nikmatilah rasa galaumu, dengan betafakkur lebih banyak atas permasalahan yang kau hadapi. Dengan memikirkan kedewasaan yang kan kau gapai atas resah dan galau itu. Dengan kematangan yang akan kau miliki setelah berhasil melewati semua ini. Maka nikmatilah rasa marahmu, dengan kemampuan mengendalikan diri. Dengan memikirkan penggugur dosa yang kan kau dapatkan. Dengan mendapatkan kemenangan atas diri pribadi yang tak semua orang dapat lakukan.

Maka nikmatilah, dengan berpikir positif atas apa pun yang kau jalani, atas apapun yang kau hadapai, atas apapun yang kau terima, karena dengan begitu engkau akan bahagia. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu jua. Maka nikmatilah, karena rasa puas dan syukur atas apa yang telah kita raih akan menghadirkan ketenteraman dan kebahagiaan. Sedang ketidakpuasan hanya akan melahirkan penderitaan. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, agar engkau tidak kehilangan hikmah dan keindahannya, saat segalanya telah tiada. Maka nikmatilah, agar tak hanya derita yang tersisa saat semua telah berakhir jua.

Read More......

Ketulusan dalam Kesederhanaan

Perempuan tua itu tampak bermenung, menunggui kios bensinnya yang sepi ketika seorang pemuda keren dan trendi menghampiri sambil menuntun motornya. Setelah bercakap-cakap sejenak, si ibu mengambil jerigen bensinnya dan mengisi tangki motor pemuda itu. Gratis! Tanpa bayar.

Seorang sopir delman memarkir delmannya di pinggir jalan dan melompat turun. Dengan sigap dia memanjat pohon tempat dua biji balon tersangkut dan mengambilnya. Seorang nenek dan cucunya yang tidak ia kenal samasekali, menungguinya di bawah.

Anda seperti pernah melihat fragmen di atas? Mungkin saja. Karena cerita tersebut saya ambil dari tayangan sebuah reality show di salah satu stasiun televisi. Saat menonton fragmen yang pertama, saya dan teman nonton saya pun berandai-andai, apa kira-kira yang akan kami lakukan jika kami ada dalam posisi si perempuan tua. Mungkin kami akan memandangi si pemuda keren dari atas sampai bawah, kemudian bertanya, "Kok bisa cowok sekeren ini tidak punya uang?" Jika dia menjawab lupa, kami mungkin akan kembali beralasan, "Kalo lupa tidak bawa uang, cari akal dong supaya bisa tetep beli bensin. Jual sepatu kek atau apa!"

Setelah itu kami berdua tertawa getir, mentertawakan diri sendiri. Kami memproklamirkan diri sebagai muslimah kaffah, yang 'semestinya' lebih baik dari orang kebanyakan. Namun ternyata 'kelebihan' yang kami miliki tidak membuat kami lebih tulus. Paradigma dan ilmu yang ada membuat kami melakukan penyaringan, bukan hanya terhadap keburukan, tetapi juga ketika hendak melakukan kebaikan. Melihat dulu alasannya, untuk apa dan mengapa kami harus dan tidak harus melakukan sesuatu, bahkan ketika sesuatu itu adalah menolong orang lain yang tampak sedang dalam kesulitan.

Kemudian kami membandingkan sikap kami dengan mereka yang dalam tayangan itu menolak permintaan tolong itu karena berbagai alasan. Seorang gadis menolak mengantar ibu tua ke seberang jalan karena dia sedang tergesa-gesa dan tidak searah dengan si ibu. Seorang pemuda menolak meniupkan balon bagi sesosok bocah kecil karena ia mengatakan sedang puasa, takut tidak kuat. Banyak laki-laki bersedia menolong seorang wanita muda cantik mengangkatkan barangnya, (coba saya tebak alasannya: karena perempuan itu cantik!) sementara seorang wanita paro baya harus berkali-kali menerima penolakan atas permintaan tolongnya, karena dia tidak memiliki 'nilai tambah' bagi penolongnya. Meski mungkin alasannya berbeda secara moral, namun pada kenyataannya kami juga mungkin akan melakukan seleksi dan berpikir-pikir ketika hendak memberikan pertolongan.

Lantas? Tak selalu salah mengambil keputusan berbuat baik pada orang lain pada alasan tertentu, namun fragmen-fragmen itu memberi banyak pelajaran bahwa menolong orang lain kadang tidak perlu bertanya mengapa mesti menolong. Pekerjaan menolong itu kadang perlu dilakukan 'hanya' karena ada yang sedang membutuhkan pertolongan sementara kita ingin dan bisa menolong. Betapapun sederhana cara berpikir dan keseluruhan hidup orang-orang 'biasa' itu, mereka memiliki ketulusan yang luar biasa.

Seorang laki-laki dengan kaki cacat dan mata buta sebelah, mengayuh gerobak khususnya dengan tangan, berkeliling menjual minyak tanah. Ketika seorang nenek dengan kompor di tangan minta minyak yang menjadi sandaran hidupnya itu untuk memasak, ia tanpa banyak kata memberi dengan senyum terukir di wajahnya. Bahkan ketika si nenek juga minta tolong ia membenahi sumbu kompor dan menutupkan kembali, ia pun mengerjakannya tanpa tampak keberatan sedikit pun.

Seorang nenek penjual duren di pinggir jalan dengan dagangan duren yang hanya beberapa buah. Seorang bapak dengan pakaian guru menawar hendak membeli durennya dan mengaku hanya punya uang lima ribu sedang harga duren itu puluhan ribu. Dengan ringan dia melepas benda jualannya itu, bahkan memberikan yang terbaik kepada si bapak. Padahal duren itu adalah satu-satunya sarana ia mengais rejeki dengan modal cukup besar dan untung tak seberapa.

Seorang kakek tua dengan senang hati mengantar perempuan hamil tua ke rumah sakit tanpa bayar, padahal jalanan menanjak dan jarak yang ditempuh cukup jauh.
Seorang...

Dan fragmen-fragmen lain pun tertayang, memberikan pelajaran berharga bagi siapa pun yang berkehendak mengambilnya.

Read More......

MULTILEVEL KEBAIKAN

Ada teman yang pernah bertanya, "apa sih yang membuat kamu senang membantu orang lain?"

Saya berikan dia dua jawaban, pertama, karena Allah senang dengan orang-orang yang suka membantu saudaranya. Allah akan memberikan kemudahan bagi orang yang memudahkan orang lain.
Kedua, saya berjanji kepada seseorang untuk terus berbuat baik membantu orang lain.

"Seseorang ...?" teman saya makin bingung.

Baiklah, saya akan perjelas.
Beberapa tahun lalu saya pernah berada dalam kesulitan keuangan. Kuliah saya terancam berantakan karena saya tak mampu mengumpulkan uang kuliah dari sisa-sisa gaji saya yang memang kecil. Saya nyaris putus asa dan berpikir akan mengakhiri kuliah saya dan berhenti di tingkat dua saja. Biarlah tinggal mimpi, pikir saya.

Disaat kebingungan dan putus asa melanda itulah, ada seorang sahabat yang datang menanyakan kabar saya dan juga studi saya. Karena kami biasa berterus terang tentang segala hal, saya katakan kondisi saya baik-baik saja. Tapi kuliah saya yang terancam gagal. Mendengar pengakuan saya, sahabat tersebut kemudian menawarkan bantuan sejumlah uang untuk membayar uang kuliah saya yang tertunggak.

Tanpa basa-basi, saya langsung menerima tawaran tersebut tanpa berpikir terlebih dulu bagaimana nanti menggantinya.

Di akhir semester empat, saya sempat bertanya kepadanya perihal bantuan yang diberikan kepada saya. Ada yang membuat saya heran dengan jawabannya, "Saya hanya berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"

Kemudian ia memperjelas,
Ia pernah mendapati ibunya yang sakit keras dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Namun tak sepeser pun uang yang ia dan anggota keluarga lainnya miliki saat itu. demi kesembuhan ibunya, ia nekat menghubungi satu persatu orang yang dikenalnya yang mungkin bisa membantu biaya pengobatan. Hingga akhirnya, ada seorang sahabat lamanya yang dengan cuma-cuma membiayai seluruh biaya yang dibutuhkan untuk kesembuhan sang ibu.

Terheran sahabat itu bertanya, "Kenapa kamu mau membantu saya?"

Jawabnya, "Karena saya telah berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"

Menurut cerita sahabat saya, sahabat lamanya itu pernah pula mendapati kesulitan dalam hidupnya. Ia hampir tak tahu kemana lagi meminta bantuan hingga ia bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelumnya. Setelah berterus terang, orang tak dikenal itu pun memberikan apa yang dibutuhkan sahabat lama itu. kepada orang itu ia bertanya, "Anda sebelumnya tidak mengenal saya, kenapa Anda mau membantu saya?"

Anda sudah bisa menduga jawabnya bukan? Tapi ada pertanyaan kedua dari sahabat lama sahabat saya itu, "Bagaimana saya mengganti kebaikan Anda ini?"

Orang tak dikenal itu menjawab, "Berjanjilah untuk melakukan banyak hal untuk membantu kesulitan orang lain. Itu lebih baik nilainya daripada mengganti apa yang telah saya berikan"

Begitulah seterusnya hingga saya tak pernah tahu siapa yang pertama kali menyulam jaringan amal kebaikan ini. Sungguh, saya tak pernah tahu. Hanya saja yang pasti akan saya lakukan setiap kali memberikan bantuan kepada orang lain, saya akan berkata, "Berjanjilah untuk melakukan kebaikan yang sama terhadap orang lain yang membutuhkan".

Read More......

Mulailah memberi......

Seorang wanita cantik, kaya dan hidup nyaris sempurna secara ekonomi dan fisik,merasa ada yang kurang dalam dirinya. Suatau hari, ketika tidak tahan denganimpitan kekosongan dalam hidup, dia mendatangi psikiaternya, dan bercerita.Ia ingin merasa bahagia.

Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkatakepada si wanita kaya, "Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakankepada Anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin Andamendengarnya.

Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakankisahnya:"OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anaktunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. Aku kehilangansegalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyumkepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatusore seekor anak kucing mengikuti pulang. Sejenak aku merasa kasihanmelihatnya.

Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masukke rumah. Aku memberikan susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anakkucing itu bermanja-manja di kakiku dan, untuk pertama kalinya aku tersenyum.

Sesaat kemudian aku berpikir, jikalau membantu seekor anak kucing bisamembuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lainakan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapabiskuit untuk diberikan kepada tetangga yang berbaring sakit di tempat tidur.Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang.hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini,aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku.Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi.

Ketika si wanita kayamendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memilikisegala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatuyang tidak bisa dilbeli dengan uang.

Read More......

KAMU PERNAH SAKIT HATI ?

Jangan bertanya bagaimana rasanya sakit hati. Jangan pula bertanya siapa yang membuat hati terasa pedih, perih, dan nyeri. Sulit diungkapkan, tapi sangat jelas menyayat dada bagian dalam. Sakit hati adalah sakit dari segala sakit. Mungkin Anda pernah mengalaminya. Sakit hati tidak selalu disebabkan oleh putus cinta, tetapi bisa juga disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan dengan teman atau anggota keluarga. Namun, sakit hati hampir sama rasanya dengan putus cinta, demikian juga dampaknya.

Siapa pun Anda, pasti ingin dicintai, mencintai, dipercayai, dan mempercayai orang lain. Tetapi, ketika sakit hati tiba, sulit bagi Anda untuk kembali memaafkan dan mempercayai orang yang melakukannya. Bahkan Anda mungkin merasa sulit untuk membuka hati dan perasaan kepada orang lain yang tidak tahu apa-apa. Ini adalah dilema yang harus dihadapi. Terserah Anda, memilih untuk berjalan sendiri atau melanjutkan hubungan setelah apa yang terjadi. Satu hal yang pasti, hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa sakit hati.

Berdasarkan pengalaman beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa belajar untuk membuka kembali hati, perasaan cinta dan rasa percaya kepada orang-orang yang pernah menyakiti anda, merupakan hal yang penting. Kenapa ? Karena cepat atau lambat, setiap orang akan menyakiti dan disakiti hatinya. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila Anda menyadari bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang luput dari sakit hati, termasuk Anda.Tanpa bermaksud mengurangi rasa percaya kepada orang-orang yang Anda cintai, ada baiknya Anda menyadari bahwa siapa pun dia, teman biasa, sahabat, pacar atau keluarga dan sebaik apa pun dia, suatu saat nanti akan menjadi orang yang menyakiti Anda - walaupun mungkin tidak disengaja. Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Anda menganggap bahwa mereka tidak serius dengan ucapannya. Anda bisa menganggapnya angin lalu atau bisa mengatakan kepada diri bahwa perbuatan mereka sebenarnya tidak ditujukan kepada Anda. Cuek saja, jangan dimasukkan ke hati.

Belajar untuk bertanggung jawab dan menghargai orang lain juga sangat penting. Coba bertanya pada diri, apa yang tidak dinginkan dalam hubungan Anda, apa yang bisa membuat Anda sakit hati, dan apa yang Anda ingin orang lain lakukan. Buatlah daftarnya dan coba utarakan hal itu kepada orang-orang di sekitar Anda. Apabila Anda sakit hati lagi, ada baiknya mengingat cara mengatasi sakit hati terdahulu. Tetapi mencoba keluar dari masalah dan melupakannya dengan cepat, akan sangat membantu. Apabila perlu, hang-out bersama teman-teman dan alihkan perhatian kepada pekerjaan atau olah raga.

Anda juga perlu mengetahui bahwa kata kunci untuk menyelamatkan diri dari sakit hati adalah bukan percaya kepada orang lain tetapi percaya kepada diri sendiri dan perasaan Anda. Ingatlah bahwa tidak ada jaminan orang lain tidak akan menyakiti perasaan Anda. Berusahalah menjadi orang baik, sopan,bijak, peduli kepada orang lain dan dapat dipercaya. Untuk menjadi itu semua, tentu saja Anda harus dapat mempercayai diri sendiri agar Anda merasa bebas berbuat dan menentukan hubungan. Berkomunikasi secara efektif dan lugas sangat penting. Ungkapkan perasaan Anda, apa yang disukai dan apa yang dibenci. Hal itu sangat membantu orang lain mengerti Anda dan berusaha untuk tidak melakukan tindakan yang mungkin bisa menyakiti hati Anda.

Belajar mempercayai opini sendiri mengenai diri, tindakan dan perbuatan Anda adalah lebih penting dari mempercayai opini orang lain. Bisa jadi Anda justru bertambah sakit hati dengan opini mereka. Belajarlah untuk percaya dan hargai diri Anda sendiri. Hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah belajar memaafkan kesalahan orang lain karena memaafkan adalah hal paling baik dalam sebuah hubungan. Dan teruslah selalu berpikir positif terhadap suatu kritik / tindakan orang lain yang mungkin bisa menyebabkan anda sakit hati, karena pikiran positif akan membuat sakit hati menjadi normal kembali

Read More......

Cara Efektif Hadapi Rasa Marah

Kemarahan adalah suatu emosi yang sulit dihadapi karena beberapa alasan. Anda mungkin tumbuh dalam suatu keluarga dimana kemarahan diekspresikan dalam cara yang menyakitkan, agresif atau kasar. Anda mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk menekan atau menyembunyikannya.Banyak diantara kita merasa marah tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan tersebut. Anda mungkin malah berpura-pura segala sesuatu baik-baik saja sementara di dalam diri Anda merasa penuh dengan amarah atau Anda mengekspresikan kemarahan dengan meluapkannya keluar, menjerit atau menyakiti mereka yang dekat dengan Anda.Marah adalah suatu emosi manusia yang normal. Kita pernah merasa marah dalam situasi tertentu: Ketika kita terjebak dalam suatu kemacetan, jika orang tua mengkritik kita, ketika atasan mempelakukan kita secara tidak hormat. Bagi sebagian besar, marah adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai suatu bendera merah yang memperingatkan kita bahwa sesuatu sedang terjadi pada kita. Marah dapat juga suatu emosi yang berguna yang dapat mengingatkan kita untuk bertanggung jawab, membuat suatu perubahan atau melindungi diri dalam suatu situasi.Berikut enam cara sehat menghadapi marah:Jangan mengesampingan rasa marah. Ambil tindakan untuk memperbaiki situasi segera ketika Anda merasa terganggu, sehingga perasaan marah tidak membungbung. Bicaralah pada pelayan jika Anda merasa tidak senang dengan makanan Anda. Bicaralah dengan pasangan Anda jika ia tidak melakukan pekerjaan rumah sesuai yang ia janjikan.Ketika Anda terpaksa harus bicara, gunakanlah kata “saya” daripada menyerang dan mengkritik orang lain. Cobalah mengatakan “saya merasa frustasi ketika Anda mengatakan Anda akan melakukan sesuatu dan kemudian tidak dilakukan” alih-alih mengatakan “Anda sangat malas. Anda tidak pernah melakukan sesuatu disini.”Jangan melepaskan kemarahan. Anda mungkin merasa lebih baik, tetapi orang yang terkena marah, yakin merasa tidak nyaman. Cari lain untuk melepaskan kemarahan, seperti menulis dalam suatu jurnal, atau menulis surat marah yang tidak direncanakan dikirim untuk mencapai perasaan bebas, pasti lebih baik.Proaktif. Jangan harap orang lain membaca pikiran Anda atau mengetahui apa yang Anda inginkan. Bicaralah pada diri sendiri. Belajar jujur pada diri sendiri dan orang lain tentang apa yang Anda inginkan dan butuhkan pada suatu dasar keseharian.Gunakan energi kemarahan untuk mendapatkan sesuatu yang strategis. Ini akan sangat baik terutama ditempat kerja. Pikirkan dengan hati-hati sebelum Anda mengekspresikan kemarahan pada bos atau rekan kerja melainkan untuk memacu membuat perubahan strategis dibandingkan membicarakan perasaan Anda dalam suatu konteks profesional.Sisihkan beberapa saat untuk menulis dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang mungkin menjadi sasaran kemarahan Anda. Kadang-kadang kita mengekspresikan kemarahan ketika kita merasa sakit hati dan tidak puas. Cobalah untuk menyelami dan mengekspresikan perasaan lebih dalam

Read More......