Buat temen2 mungkin bisa jadi instropeksi buat kita :
Lucu ya, uang Rp 20,000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal mesjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola.
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman.
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.
Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 juz saja, tapi novel best-seller 100 halamanpun habis dilalap dalam sekejap.
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar.
Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika.
Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip.
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al Quran.
Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa.
Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali LUCU YA ??? ..............
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu''min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." (QS. 33:47).
Surat dari Allah SWT. :
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .. Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ... AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk... Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk Berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya.... Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU... Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do''a, pikiran atau syukur dari hatimu. Keesokan harinya .. engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.... Tapi yang KU tunggu ....tak kunjung tiba .. tak juga kau menyapaKU. Subuh.... Dzuhur... Ashyar .... Magrib.... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do''a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.... Apa salahKU padamu .. wahai UmmatKU????? Rizki yangKU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yangKU hidangkan, anak-anak yang KU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU...!!!!!!! Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU... yang selalu menyertaimu setiap saat.... ALLAH SWT. NB: Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang yang kau sayangi? Untuk mengingatkan bahwa segala apapun yang telah kita terima dan kita punya saat ini datangnya hanya dari ALLAH SWT semata. Wassalam,
Kamis, 20 Maret 2008
Surat dari Allah SWT
Diposting oleh wisata hati di 17.26 1 komentar
Rabb yang Tidak Pernah Zhalim
Tidakkah Anda berhak untuk bahagia, tenang dan yakin dengan janji Allah jika Anda tahu bahwa di atas langit ada Rabb Yang Maha Adil, Hakim Yang Maha Bijak, Yang memasukkan seorang wanita ke surga hanya karena menolong seekor anjing dan memasukkan seorang wanita yang lain ke neraka karena menyiksa seekor kucing?
Wanita pertama adalah wanita pelacur dari Bani Israel. Dia memberi minum kepada seekor anjing yang kehausan. Maka Allah pun mengampuni semua dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Sebab dia melakukan itu dengan penuh ikhlas karena Allah semata.
Sedangkan wanita kedua adalah seorang wanita yang menyekap seekor kucing di dalam sebuah kamar tanpa dibei makan dan minum. Kucing itu terpaksa makan serangga yang ada di tanah. Oleh Allah dia dijebloskan ke dalam neraka.
Cerita ini memberikan manfaat yang besar dan memberikan kedamaian di dalam hati karena Anda akhirnya tahu bahwa Allah tetap membalas sekecil apapun amalan itu.
Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan, "Ada empat puluh budi pekerti. Yang paling tinggi adalah wanita yang memberikan kambing betinanya. Tidaklah seseorang yang mengerjakan salah satu dari budi pekerti ini karena mengharapkan yang telah dijanjikan Allah dan membenarkan pahala yang akan diterima kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
"Allah berfirman, "Barangsiapa yang melakukan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (QS Az-Zalzalah: 7-8)
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS Huud: 114)
Karena itu, tolonglah orang yang mendapatkan bencana, berilah orang yang tidak mendapatkan rezki, tolonglah orang yang dizhalimi, berilah makan orang yang sedang kelaparan, berilah minum orang yang kehausan, jenguklah orang yang sedang sakit, antarkan jenazah orang yang meninggal, hiburlah orang yang mendapat musibah.
Tuntunlah orang yang buta, tunjukilah orang yang sedang tersesat, hormatilah tamu yang datang. Berbuat baiklah kepada tetangga, hormatilah orang yang lebih tua dan kasihilah orang yang lebih muda. Jangan pelit dengan makanan yang Anda miliki, bersedekahlah dengan harta milik Anda, haluskanlah tutur kata Anda, dan janganlah Anda menyakiti seseorang sebab itu akan menjadi sedekah bagi Anda.
Nilai-nilai yang indah dan sifat-sifat yang tinggi tersebut akan membawa kebahagiaan dan kedamaian, mengusir kesedihan, kesuntukan dan keresahan yang ada.
Demi Allah, sungguh budi pekerti yang bagus sekali, jika budi pekerti itu adalah seorang pria maka pastilah seorang lelaki yang gagah dan ganteng, berbau wangi, namanya bagus, dan wajahnya selalu berseri.(
Diposting oleh wisata hati di 17.20 0 komentar
Mensyukuri yang sedikit...
Orang yang tidak pernah memuji Allah atas nikmat air dingin yang bersih dan segar, ia akan lupa kepada-Nya jika mendapatkan istana yang indah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh buah-buahan yang ranum. Orang yang tidak pernah bersyukur atas sepotong roti yang hangat, tidak akan pernah bisa mensyukuri hidangan yang lezat dan menu yang nikmat. Orang yang tidak pernah bersyukur dan bahkan kufur tidak akan pernah bisa membedakan antara yang sedikit dan yang banyak. Tapi ironisnya, tak jarang orang-orang seperti itu yang pernah berjanji kepada Allah bahwa ketika nanti Allah menurunkan nikmat kepadanya dan menyirami mereka dengan nikmat-nikmat-Nya maka mereka akan bersyukur, memberi dan bersedekah.
Dan, di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh." Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS At-Taubah: 75-76)
Setiap hari kita banyak melihat manusia model ini. Hatinya hampa, pikirannya kotor, perasaannya kosong, tuduhannya kepada Rabbnya selalu yang tidak senonoh, yang tidak pernah memberi karunia yang besarlah, tidak pernah memberinya rezkilah, dan yang lainnya. Dia mengucapkan itu ketika badannya sangat sehat dan serba kecukupan. Dalam kemudahan yang baru seperti itu saja, dia sudah tidak bersyukur. Lalu bagaimana jika harta yang melimpah, rumah yang indah, dan istana yang megah telah menyita waktunya? Yang pasti dia akan lebih kurang ajar dan akan lebih banyak durhaka kepada Rabbnya.
Orang yang bertelanjang kaki, karena tidak punya alas kaki mengatakan, "Saya akan bersyukur jika Rabbku memberiku sepatu." Tapi orang yang telah memiliki sepatu akan menangguhkan syukurnya sampai dia mendapatkan mobil mewah. Kurang ajar sekali. Kita mengambil kenikmatan itu dengan kontan, namun mensyukurinya dengan mencicil. Kita tak pernah bosan mengajukan keinginan-keinginan kita, tapi perintah-perintah Allah yang ada di sekeliling kita lamban sekali dilaksanakan.
Diposting oleh wisata hati di 17.14 0 komentar
Sebelum kita mengeluh....
Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yg tidak baik,Pikirkan tentang seseorang yg tidak dapat berbicara sama sekali
Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,Pikirkan tentang seseorang yg tidak punya apapun untuk dimakan
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,Pikirkan tentang seseorang yg meminta-minta di jalanan
Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk,Pikirkan tentang seseorang yg berada pada tingkat yg terburuk di dalam hidupnya
Sebelum kita mengeluh tentang suami atau istri anda,Pikirkan tentang seseorang yg memohon kepada Tuhan tuk diberikan teman hidup
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,Pikirkan tentang seseorang yg meninggal terlalu cepatSebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,Pikirkan tentang seseorang yg sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
Sebelum kita mengeluh tentang rumahmu yg kotor karena pembantu tidakmengerjakan tugasnya,Pikirkan tentang orang-orang yg tinggal di jalanan
Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya kita telah menyetir,Pikirkan tentang seseorang yg menempuh jarak yg sama dg berjalanDan disaat kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan,Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yg berharap mereka mempunyaipekerjaan seperti kita.
Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yg tidak berdosa
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kita masih hidup !!!!!!!!
Diposting oleh wisata hati di 16.53 0 komentar
Nikmatilah,karena inipun akan berlalu...
Saat di depanmu terhidang nasi sayur tahu tempe, mengapa mesti sibuk berandai-andai dapat makan ikan, daging atau ayam ala resto? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang ada tanpa berkesah, pastilah rasanya tak jauh beda. Karena enak atau tidaknya makanan lebih tergantung kepada rasa lapar dan mau tidaknya kita menerima apa yang ada. Maka nikmatilah, karena jika engkau terus mengharap makanan yang lebih enak, makanan yang ada di depanmu akan basi, padahal belum tentu besok engkau akan mendapatkan yang lebih baik daripada hari ini.
Saat engkau menemui udara pagi ini cerah, langit hari ini biru indah, mengapa sibuk mencemaskan hujan yang tak kunjung datang? Padahal kalau saja kau nikmati adanya tanpa kesah, pastilah kau dapat mengerjakan begitu banyak kegiatan dengan penuh kegembiraan. Maka nikmatilah, jangan malah resah memikirkan hujan yang tak kunjung tumpah. Karena jika kau tak menikmatinya, maka saat tiba masanya hujan menggenangi tanahmu, kau pun kan kembali resah memikirkan kapan hujan berhenti.
Percayalah, semua ini akan berlalu, maka mengapa harus memikirkan sesuatu yang tak ada, namun suatu saat pasti akan hadir jua? Sedang hal itu hanya akan membuat kita kehilangan keindahan hari ini karena mencemaskan sesuatu yang belum pasti.
Saat engkau memiliki sebuah pekerjaan dan mendapatkan penghasilan, meski tak sesuai dengan yang kau inginkan, mengapa mesti kesal dan membayangkan pekerjaan ideal yang jauh dari jangkauan? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang kau miliki, tentu akan lebih mudah menjalani. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat kau dapatkan apa yang kau inginkan, ternyata tak seindah yang kau bayangkan. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat sudah kau lepaskan, kau akan menyesal, ternyata begitu banyak kebaikan yang tidak kau lihat sebelumnya. Ternyata begitu banyak keindahan yang terlewat tak kau nikmati.
Maka nikmatilah, dan jangan habiskan waktumu dengan mengeluh dan menginginkan yang tidak ada. Maka nikmatilah, karena suatu saat, semua ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, jangan sampai kau kehilangan nikmatnya dan hanya mendapatkan getirnya saja. Maka nikmatilah dengan bersyukur dan memanfaatkan apa yang kau miliki dengan lebih baik lagi agar besok menjadi sesuatu yang berguna. Maka nikmatilah karena ia akan menjadi milikmu apa adanya dan hanya saat ini saja. Sedang besok bisa jadi semua telah berganti.
Jika hari ini engkau menderita, maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu, jangan biarkan dia pergi, kemudian ketika kau harus lebih menderita suatu saat nanti, engkau tidak sanggup menahannya. Maka nikmatilah rasa sedihmu, dengan mengenang kesedihan yang lebih dalam yang pernah kau alami. Dengan membayangkan kesedihan yang lebih memar pada hari akhir nanti jika kau tak dapat melewati kesedihan kali ini.
Dengan menemukan penghapus dosa pada musibah yang kau alami kini. Maka nikmatilah rasa galaumu, dengan betafakkur lebih banyak atas permasalahan yang kau hadapi. Dengan memikirkan kedewasaan yang kan kau gapai atas resah dan galau itu. Dengan kematangan yang akan kau miliki setelah berhasil melewati semua ini. Maka nikmatilah rasa marahmu, dengan kemampuan mengendalikan diri. Dengan memikirkan penggugur dosa yang kan kau dapatkan. Dengan mendapatkan kemenangan atas diri pribadi yang tak semua orang dapat lakukan.
Maka nikmatilah, dengan berpikir positif atas apa pun yang kau jalani, atas apapun yang kau hadapai, atas apapun yang kau terima, karena dengan begitu engkau akan bahagia. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu jua. Maka nikmatilah, karena rasa puas dan syukur atas apa yang telah kita raih akan menghadirkan ketenteraman dan kebahagiaan. Sedang ketidakpuasan hanya akan melahirkan penderitaan. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, agar engkau tidak kehilangan hikmah dan keindahannya, saat segalanya telah tiada. Maka nikmatilah, agar tak hanya derita yang tersisa saat semua telah berakhir jua.
Diposting oleh wisata hati di 16.35 0 komentar
Ketulusan dalam Kesederhanaan
Perempuan tua itu tampak bermenung, menunggui kios bensinnya yang sepi ketika seorang pemuda keren dan trendi menghampiri sambil menuntun motornya. Setelah bercakap-cakap sejenak, si ibu mengambil jerigen bensinnya dan mengisi tangki motor pemuda itu. Gratis! Tanpa bayar.
Seorang sopir delman memarkir delmannya di pinggir jalan dan melompat turun. Dengan sigap dia memanjat pohon tempat dua biji balon tersangkut dan mengambilnya. Seorang nenek dan cucunya yang tidak ia kenal samasekali, menungguinya di bawah.
Anda seperti pernah melihat fragmen di atas? Mungkin saja. Karena cerita tersebut saya ambil dari tayangan sebuah reality show di salah satu stasiun televisi. Saat menonton fragmen yang pertama, saya dan teman nonton saya pun berandai-andai, apa kira-kira yang akan kami lakukan jika kami ada dalam posisi si perempuan tua. Mungkin kami akan memandangi si pemuda keren dari atas sampai bawah, kemudian bertanya, "Kok bisa cowok sekeren ini tidak punya uang?" Jika dia menjawab lupa, kami mungkin akan kembali beralasan, "Kalo lupa tidak bawa uang, cari akal dong supaya bisa tetep beli bensin. Jual sepatu kek atau apa!"
Setelah itu kami berdua tertawa getir, mentertawakan diri sendiri. Kami memproklamirkan diri sebagai muslimah kaffah, yang 'semestinya' lebih baik dari orang kebanyakan. Namun ternyata 'kelebihan' yang kami miliki tidak membuat kami lebih tulus. Paradigma dan ilmu yang ada membuat kami melakukan penyaringan, bukan hanya terhadap keburukan, tetapi juga ketika hendak melakukan kebaikan. Melihat dulu alasannya, untuk apa dan mengapa kami harus dan tidak harus melakukan sesuatu, bahkan ketika sesuatu itu adalah menolong orang lain yang tampak sedang dalam kesulitan.
Kemudian kami membandingkan sikap kami dengan mereka yang dalam tayangan itu menolak permintaan tolong itu karena berbagai alasan. Seorang gadis menolak mengantar ibu tua ke seberang jalan karena dia sedang tergesa-gesa dan tidak searah dengan si ibu. Seorang pemuda menolak meniupkan balon bagi sesosok bocah kecil karena ia mengatakan sedang puasa, takut tidak kuat. Banyak laki-laki bersedia menolong seorang wanita muda cantik mengangkatkan barangnya, (coba saya tebak alasannya: karena perempuan itu cantik!) sementara seorang wanita paro baya harus berkali-kali menerima penolakan atas permintaan tolongnya, karena dia tidak memiliki 'nilai tambah' bagi penolongnya. Meski mungkin alasannya berbeda secara moral, namun pada kenyataannya kami juga mungkin akan melakukan seleksi dan berpikir-pikir ketika hendak memberikan pertolongan.
Lantas? Tak selalu salah mengambil keputusan berbuat baik pada orang lain pada alasan tertentu, namun fragmen-fragmen itu memberi banyak pelajaran bahwa menolong orang lain kadang tidak perlu bertanya mengapa mesti menolong. Pekerjaan menolong itu kadang perlu dilakukan 'hanya' karena ada yang sedang membutuhkan pertolongan sementara kita ingin dan bisa menolong. Betapapun sederhana cara berpikir dan keseluruhan hidup orang-orang 'biasa' itu, mereka memiliki ketulusan yang luar biasa.
Seorang laki-laki dengan kaki cacat dan mata buta sebelah, mengayuh gerobak khususnya dengan tangan, berkeliling menjual minyak tanah. Ketika seorang nenek dengan kompor di tangan minta minyak yang menjadi sandaran hidupnya itu untuk memasak, ia tanpa banyak kata memberi dengan senyum terukir di wajahnya. Bahkan ketika si nenek juga minta tolong ia membenahi sumbu kompor dan menutupkan kembali, ia pun mengerjakannya tanpa tampak keberatan sedikit pun.
Seorang nenek penjual duren di pinggir jalan dengan dagangan duren yang hanya beberapa buah. Seorang bapak dengan pakaian guru menawar hendak membeli durennya dan mengaku hanya punya uang lima ribu sedang harga duren itu puluhan ribu. Dengan ringan dia melepas benda jualannya itu, bahkan memberikan yang terbaik kepada si bapak. Padahal duren itu adalah satu-satunya sarana ia mengais rejeki dengan modal cukup besar dan untung tak seberapa.
Seorang kakek tua dengan senang hati mengantar perempuan hamil tua ke rumah sakit tanpa bayar, padahal jalanan menanjak dan jarak yang ditempuh cukup jauh.
Seorang...
Dan fragmen-fragmen lain pun tertayang, memberikan pelajaran berharga bagi siapa pun yang berkehendak mengambilnya.
Diposting oleh wisata hati di 16.25 0 komentar
MULTILEVEL KEBAIKAN
Ada teman yang pernah bertanya, "apa sih yang membuat kamu senang membantu orang lain?"
Saya berikan dia dua jawaban, pertama, karena Allah senang dengan orang-orang yang suka membantu saudaranya. Allah akan memberikan kemudahan bagi orang yang memudahkan orang lain.
Kedua, saya berjanji kepada seseorang untuk terus berbuat baik membantu orang lain.
"Seseorang ...?" teman saya makin bingung.
Baiklah, saya akan perjelas.
Beberapa tahun lalu saya pernah berada dalam kesulitan keuangan. Kuliah saya terancam berantakan karena saya tak mampu mengumpulkan uang kuliah dari sisa-sisa gaji saya yang memang kecil. Saya nyaris putus asa dan berpikir akan mengakhiri kuliah saya dan berhenti di tingkat dua saja. Biarlah tinggal mimpi, pikir saya.
Disaat kebingungan dan putus asa melanda itulah, ada seorang sahabat yang datang menanyakan kabar saya dan juga studi saya. Karena kami biasa berterus terang tentang segala hal, saya katakan kondisi saya baik-baik saja. Tapi kuliah saya yang terancam gagal. Mendengar pengakuan saya, sahabat tersebut kemudian menawarkan bantuan sejumlah uang untuk membayar uang kuliah saya yang tertunggak.
Tanpa basa-basi, saya langsung menerima tawaran tersebut tanpa berpikir terlebih dulu bagaimana nanti menggantinya.
Di akhir semester empat, saya sempat bertanya kepadanya perihal bantuan yang diberikan kepada saya. Ada yang membuat saya heran dengan jawabannya, "Saya hanya berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"
Kemudian ia memperjelas,
Ia pernah mendapati ibunya yang sakit keras dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Namun tak sepeser pun uang yang ia dan anggota keluarga lainnya miliki saat itu. demi kesembuhan ibunya, ia nekat menghubungi satu persatu orang yang dikenalnya yang mungkin bisa membantu biaya pengobatan. Hingga akhirnya, ada seorang sahabat lamanya yang dengan cuma-cuma membiayai seluruh biaya yang dibutuhkan untuk kesembuhan sang ibu.
Terheran sahabat itu bertanya, "Kenapa kamu mau membantu saya?"
Jawabnya, "Karena saya telah berjanji kepada seseorang untuk senantiasa berbuat baik membantu orang lain"
Menurut cerita sahabat saya, sahabat lamanya itu pernah pula mendapati kesulitan dalam hidupnya. Ia hampir tak tahu kemana lagi meminta bantuan hingga ia bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelumnya. Setelah berterus terang, orang tak dikenal itu pun memberikan apa yang dibutuhkan sahabat lama itu. kepada orang itu ia bertanya, "Anda sebelumnya tidak mengenal saya, kenapa Anda mau membantu saya?"
Anda sudah bisa menduga jawabnya bukan? Tapi ada pertanyaan kedua dari sahabat lama sahabat saya itu, "Bagaimana saya mengganti kebaikan Anda ini?"
Orang tak dikenal itu menjawab, "Berjanjilah untuk melakukan banyak hal untuk membantu kesulitan orang lain. Itu lebih baik nilainya daripada mengganti apa yang telah saya berikan"
Begitulah seterusnya hingga saya tak pernah tahu siapa yang pertama kali menyulam jaringan amal kebaikan ini. Sungguh, saya tak pernah tahu. Hanya saja yang pasti akan saya lakukan setiap kali memberikan bantuan kepada orang lain, saya akan berkata, "Berjanjilah untuk melakukan kebaikan yang sama terhadap orang lain yang membutuhkan".
Diposting oleh wisata hati di 16.17 0 komentar
Mulailah memberi......
Seorang wanita cantik, kaya dan hidup nyaris sempurna secara ekonomi dan fisik,merasa ada yang kurang dalam dirinya. Suatau hari, ketika tidak tahan denganimpitan kekosongan dalam hidup, dia mendatangi psikiaternya, dan bercerita.Ia ingin merasa bahagia.
Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkatakepada si wanita kaya, "Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakankepada Anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin Andamendengarnya.
Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakankisahnya:"OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anaktunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. Aku kehilangansegalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyumkepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatusore seekor anak kucing mengikuti pulang. Sejenak aku merasa kasihanmelihatnya.
Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masukke rumah. Aku memberikan susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anakkucing itu bermanja-manja di kakiku dan, untuk pertama kalinya aku tersenyum.
Sesaat kemudian aku berpikir, jikalau membantu seekor anak kucing bisamembuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lainakan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapabiskuit untuk diberikan kepada tetangga yang berbaring sakit di tempat tidur.Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang.hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini,aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku.Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi.
Ketika si wanita kayamendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memilikisegala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatuyang tidak bisa dilbeli dengan uang.
Diposting oleh wisata hati di 16.08 0 komentar
KAMU PERNAH SAKIT HATI ?
Jangan bertanya bagaimana rasanya sakit hati. Jangan pula bertanya siapa yang membuat hati terasa pedih, perih, dan nyeri. Sulit diungkapkan, tapi sangat jelas menyayat dada bagian dalam. Sakit hati adalah sakit dari segala sakit. Mungkin Anda pernah mengalaminya. Sakit hati tidak selalu disebabkan oleh putus cinta, tetapi bisa juga disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan dengan teman atau anggota keluarga. Namun, sakit hati hampir sama rasanya dengan putus cinta, demikian juga dampaknya.
Siapa pun Anda, pasti ingin dicintai, mencintai, dipercayai, dan mempercayai orang lain. Tetapi, ketika sakit hati tiba, sulit bagi Anda untuk kembali memaafkan dan mempercayai orang yang melakukannya. Bahkan Anda mungkin merasa sulit untuk membuka hati dan perasaan kepada orang lain yang tidak tahu apa-apa. Ini adalah dilema yang harus dihadapi. Terserah Anda, memilih untuk berjalan sendiri atau melanjutkan hubungan setelah apa yang terjadi. Satu hal yang pasti, hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa sakit hati.
Berdasarkan pengalaman beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa belajar untuk membuka kembali hati, perasaan cinta dan rasa percaya kepada orang-orang yang pernah menyakiti anda, merupakan hal yang penting. Kenapa ? Karena cepat atau lambat, setiap orang akan menyakiti dan disakiti hatinya. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila Anda menyadari bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang luput dari sakit hati, termasuk Anda.Tanpa bermaksud mengurangi rasa percaya kepada orang-orang yang Anda cintai, ada baiknya Anda menyadari bahwa siapa pun dia, teman biasa, sahabat, pacar atau keluarga dan sebaik apa pun dia, suatu saat nanti akan menjadi orang yang menyakiti Anda - walaupun mungkin tidak disengaja. Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Anda menganggap bahwa mereka tidak serius dengan ucapannya. Anda bisa menganggapnya angin lalu atau bisa mengatakan kepada diri bahwa perbuatan mereka sebenarnya tidak ditujukan kepada Anda. Cuek saja, jangan dimasukkan ke hati.
Belajar untuk bertanggung jawab dan menghargai orang lain juga sangat penting. Coba bertanya pada diri, apa yang tidak dinginkan dalam hubungan Anda, apa yang bisa membuat Anda sakit hati, dan apa yang Anda ingin orang lain lakukan. Buatlah daftarnya dan coba utarakan hal itu kepada orang-orang di sekitar Anda. Apabila Anda sakit hati lagi, ada baiknya mengingat cara mengatasi sakit hati terdahulu. Tetapi mencoba keluar dari masalah dan melupakannya dengan cepat, akan sangat membantu. Apabila perlu, hang-out bersama teman-teman dan alihkan perhatian kepada pekerjaan atau olah raga.
Anda juga perlu mengetahui bahwa kata kunci untuk menyelamatkan diri dari sakit hati adalah bukan percaya kepada orang lain tetapi percaya kepada diri sendiri dan perasaan Anda. Ingatlah bahwa tidak ada jaminan orang lain tidak akan menyakiti perasaan Anda. Berusahalah menjadi orang baik, sopan,bijak, peduli kepada orang lain dan dapat dipercaya. Untuk menjadi itu semua, tentu saja Anda harus dapat mempercayai diri sendiri agar Anda merasa bebas berbuat dan menentukan hubungan. Berkomunikasi secara efektif dan lugas sangat penting. Ungkapkan perasaan Anda, apa yang disukai dan apa yang dibenci. Hal itu sangat membantu orang lain mengerti Anda dan berusaha untuk tidak melakukan tindakan yang mungkin bisa menyakiti hati Anda.
Belajar mempercayai opini sendiri mengenai diri, tindakan dan perbuatan Anda adalah lebih penting dari mempercayai opini orang lain. Bisa jadi Anda justru bertambah sakit hati dengan opini mereka. Belajarlah untuk percaya dan hargai diri Anda sendiri. Hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah belajar memaafkan kesalahan orang lain karena memaafkan adalah hal paling baik dalam sebuah hubungan. Dan teruslah selalu berpikir positif terhadap suatu kritik / tindakan orang lain yang mungkin bisa menyebabkan anda sakit hati, karena pikiran positif akan membuat sakit hati menjadi normal kembali
Diposting oleh wisata hati di 16.02 0 komentar
Cara Efektif Hadapi Rasa Marah
Kemarahan adalah suatu emosi yang sulit dihadapi karena beberapa alasan. Anda mungkin tumbuh dalam suatu keluarga dimana kemarahan diekspresikan dalam cara yang menyakitkan, agresif atau kasar. Anda mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk menekan atau menyembunyikannya.Banyak diantara kita merasa marah tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan tersebut. Anda mungkin malah berpura-pura segala sesuatu baik-baik saja sementara di dalam diri Anda merasa penuh dengan amarah atau Anda mengekspresikan kemarahan dengan meluapkannya keluar, menjerit atau menyakiti mereka yang dekat dengan Anda.Marah adalah suatu emosi manusia yang normal. Kita pernah merasa marah dalam situasi tertentu: Ketika kita terjebak dalam suatu kemacetan, jika orang tua mengkritik kita, ketika atasan mempelakukan kita secara tidak hormat. Bagi sebagian besar, marah adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai suatu bendera merah yang memperingatkan kita bahwa sesuatu sedang terjadi pada kita. Marah dapat juga suatu emosi yang berguna yang dapat mengingatkan kita untuk bertanggung jawab, membuat suatu perubahan atau melindungi diri dalam suatu situasi.Berikut enam cara sehat menghadapi marah:Jangan mengesampingan rasa marah. Ambil tindakan untuk memperbaiki situasi segera ketika Anda merasa terganggu, sehingga perasaan marah tidak membungbung. Bicaralah pada pelayan jika Anda merasa tidak senang dengan makanan Anda. Bicaralah dengan pasangan Anda jika ia tidak melakukan pekerjaan rumah sesuai yang ia janjikan.Ketika Anda terpaksa harus bicara, gunakanlah kata “saya” daripada menyerang dan mengkritik orang lain. Cobalah mengatakan “saya merasa frustasi ketika Anda mengatakan Anda akan melakukan sesuatu dan kemudian tidak dilakukan” alih-alih mengatakan “Anda sangat malas. Anda tidak pernah melakukan sesuatu disini.”Jangan melepaskan kemarahan. Anda mungkin merasa lebih baik, tetapi orang yang terkena marah, yakin merasa tidak nyaman. Cari lain untuk melepaskan kemarahan, seperti menulis dalam suatu jurnal, atau menulis surat marah yang tidak direncanakan dikirim untuk mencapai perasaan bebas, pasti lebih baik.Proaktif. Jangan harap orang lain membaca pikiran Anda atau mengetahui apa yang Anda inginkan. Bicaralah pada diri sendiri. Belajar jujur pada diri sendiri dan orang lain tentang apa yang Anda inginkan dan butuhkan pada suatu dasar keseharian.Gunakan energi kemarahan untuk mendapatkan sesuatu yang strategis. Ini akan sangat baik terutama ditempat kerja. Pikirkan dengan hati-hati sebelum Anda mengekspresikan kemarahan pada bos atau rekan kerja melainkan untuk memacu membuat perubahan strategis dibandingkan membicarakan perasaan Anda dalam suatu konteks profesional.Sisihkan beberapa saat untuk menulis dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang mungkin menjadi sasaran kemarahan Anda. Kadang-kadang kita mengekspresikan kemarahan ketika kita merasa sakit hati dan tidak puas. Cobalah untuk menyelami dan mengekspresikan perasaan lebih dalam
Read More......Diposting oleh wisata hati di 14.11 0 komentar